Seiring Pemulihan Ekonomi, Target Investasi Rp1.200 Triliun di 2022 Diyakini Bisa Dicapai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemulihan ekonomi disebut menjadi modal awal untuk mencapai target investasi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun depan. Kinerja investasi menjadi salah satu fokus untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan mengatakan, pencapaian target investasi sebesar Rp1.200 triliun di 2022 itu diharapkan dapat dicapai dengan meningkatnya mobilitas serta kenaikan permintaan seiring pulihnya ekonomi.
"Modal awalnya adalah pulihnya ekonomi itu sendiri. Kita lihat sekarang Jakarta sudah sangat macet, daerah-daerah lain juga seperti itu. Ekonomi sudah mulai bergerak," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (30/11/2021).
Modal lainnya untuk mencapai target investasi, lanjut dia, adalah komitmen dari pelaku usaha yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi yang akan berkontribusi terhadap kenaikan realisasi investasi. Selain itu ada juga perusahaan yang sudah di tahap produksi dan akan segera masuk ke tahap komersial.
"Itu juga akan menambah realisasi investasi. Ini yang akan kami kawal. Ada juga modal awal lainnya, yaitu perusahaan yang menerima insentif pajak berupa tax allowance maupun tax holiday. Itu kita tagih untuk merealisasikan investasinya," jelasnya.
Di sisi lain, pemerintah juga sudah mempunyai Satgas Percepatan Investasi yang dipimpin Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia untuk meningkatkan realisasi investasi dan kemudahan berusaha. "Jadi itu modal awal. Ditambah lagi sekarang ada komitmen baru dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar Rp633 triliun," jelas Indra.
Dia melanjutkan, pada pertemuan KTT COP26 di Glasgow juga ada sektor-sektor yang berpotensi menambah realisasi investasi di Indonesia seperti energi hijau. "Jadi itu semua adalah modal awal kita bahwa realisasi investasi di tahun depan bisa tercapai," tandasnya.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan mengatakan, pencapaian target investasi sebesar Rp1.200 triliun di 2022 itu diharapkan dapat dicapai dengan meningkatnya mobilitas serta kenaikan permintaan seiring pulihnya ekonomi.
"Modal awalnya adalah pulihnya ekonomi itu sendiri. Kita lihat sekarang Jakarta sudah sangat macet, daerah-daerah lain juga seperti itu. Ekonomi sudah mulai bergerak," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (30/11/2021).
Modal lainnya untuk mencapai target investasi, lanjut dia, adalah komitmen dari pelaku usaha yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi yang akan berkontribusi terhadap kenaikan realisasi investasi. Selain itu ada juga perusahaan yang sudah di tahap produksi dan akan segera masuk ke tahap komersial.
"Itu juga akan menambah realisasi investasi. Ini yang akan kami kawal. Ada juga modal awal lainnya, yaitu perusahaan yang menerima insentif pajak berupa tax allowance maupun tax holiday. Itu kita tagih untuk merealisasikan investasinya," jelasnya.
Di sisi lain, pemerintah juga sudah mempunyai Satgas Percepatan Investasi yang dipimpin Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia untuk meningkatkan realisasi investasi dan kemudahan berusaha. "Jadi itu modal awal. Ditambah lagi sekarang ada komitmen baru dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar Rp633 triliun," jelas Indra.
Dia melanjutkan, pada pertemuan KTT COP26 di Glasgow juga ada sektor-sektor yang berpotensi menambah realisasi investasi di Indonesia seperti energi hijau. "Jadi itu semua adalah modal awal kita bahwa realisasi investasi di tahun depan bisa tercapai," tandasnya.
(fai)