Kirim Jeruk 3 Ton: Cara Unik Warga Karo Undang Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat Liang Melas Datas, Kabupaten Karo , Sumatera Utara, mengirimkan sebanyak tiga ton jeruk hasil panen mereka untuk Presiden Joko Widodo . Jeruk-jeruk itu dikemas dalam 200 kotak dan telah diberangkatkan menuju Istana Negara Jakarta, Jumat (3/12/2021).
Prosesi pengiriman jeruk itu cukup meriah. Sejumlah warga bahkan terlihat berpakaian adat dan menari melepas truk pengirim jeruk tersebut. Meski, infrastruktur desa mereka sangat rusak parah, tak menyurutkan niat untuk mengirim oleh-oleh kepada Presiden. Padahal beberapa kali truk yang mengantarkan oleh-oleh jeruk itu hampir terguling karena akses jalan yang rusak parah.
Masyarakat Liang Melas Datas terdiri dari enam desa dan dua dusun, yakni warga Desa Suka Julu, Desa Kutambaru, Desa Batu Mamak, Desa Pola Tebu, Desa Kutambelin, Desa Kuta Pengkih, Dusun Barisan, Dusun Kuta Kendit, dan Dusun Cerumbu yang berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mardinding, Kecamatan Lau Baleng, dan Kecamatan Tiga Binanga.
Paham Sitepu selaku ketua panitia acara pengiriman menjelaskan, oleh-oleh tersebut diberikan untuk Presiden Jokowi atas hasil panen Masyarakat Liang Melas. Selain itu warga juga mengundang Presiden dan berharap dapat meluangkan waktunya untuk berkunjung ke desa mereka, untuk melihat infrastuktur khususnya jalan utama desa yang sangat rusak parah.
"Hari ini kami mengirim oleh-oleh kepada Presiden Jokowi, yakni jeruk seberat tiga ton atas hasil panen warga, dan berharap Pak Presiden mau datang ke desa kami," kata Paham Sitepu.
Selain itu dia juga berharap Presiden memperhatikan infrastruktur jalan menuju enam desa tersebut, sebab sudah puluhan tahun warga kesulitan untuk mengirimkan hasil panen ke daerah lain.
"Sudah lebih dari 25 tahun jalan ini rusak, belum ada dibagusi sama sekali," ucap Paham Sitepu.
Menurut pengakuan warga sekitar, hasil panen sering sekali gagal untuk dikirim ke luar daerah, sebab kendaraan pengangkut tidak mampu melintasi jalan yang rusak dan berlumpur terlebih jika musim penghujan seperti saat ini.
Hena Beru Ginting, warga Desa Pola Tebu, menjelaskan truk sering terguling akibat jalan yang rusak, sehingga sayur dan buah hasil panen warga menjadi rusak dan mengakibatkan kerugian terhadap petani.
"Truk yang mengangkut hasil panen seperti sayuran dan buah-buahan warga sering terguling karena jalannya rusak parah. Hadi rugilah kami, padahal cuma dari situ penghasilan kami," kata Hena sambil memelas.
Prosesi pengiriman jeruk itu cukup meriah. Sejumlah warga bahkan terlihat berpakaian adat dan menari melepas truk pengirim jeruk tersebut. Meski, infrastruktur desa mereka sangat rusak parah, tak menyurutkan niat untuk mengirim oleh-oleh kepada Presiden. Padahal beberapa kali truk yang mengantarkan oleh-oleh jeruk itu hampir terguling karena akses jalan yang rusak parah.
Masyarakat Liang Melas Datas terdiri dari enam desa dan dua dusun, yakni warga Desa Suka Julu, Desa Kutambaru, Desa Batu Mamak, Desa Pola Tebu, Desa Kutambelin, Desa Kuta Pengkih, Dusun Barisan, Dusun Kuta Kendit, dan Dusun Cerumbu yang berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mardinding, Kecamatan Lau Baleng, dan Kecamatan Tiga Binanga.
Paham Sitepu selaku ketua panitia acara pengiriman menjelaskan, oleh-oleh tersebut diberikan untuk Presiden Jokowi atas hasil panen Masyarakat Liang Melas. Selain itu warga juga mengundang Presiden dan berharap dapat meluangkan waktunya untuk berkunjung ke desa mereka, untuk melihat infrastuktur khususnya jalan utama desa yang sangat rusak parah.
"Hari ini kami mengirim oleh-oleh kepada Presiden Jokowi, yakni jeruk seberat tiga ton atas hasil panen warga, dan berharap Pak Presiden mau datang ke desa kami," kata Paham Sitepu.
Selain itu dia juga berharap Presiden memperhatikan infrastruktur jalan menuju enam desa tersebut, sebab sudah puluhan tahun warga kesulitan untuk mengirimkan hasil panen ke daerah lain.
"Sudah lebih dari 25 tahun jalan ini rusak, belum ada dibagusi sama sekali," ucap Paham Sitepu.
Menurut pengakuan warga sekitar, hasil panen sering sekali gagal untuk dikirim ke luar daerah, sebab kendaraan pengangkut tidak mampu melintasi jalan yang rusak dan berlumpur terlebih jika musim penghujan seperti saat ini.
Hena Beru Ginting, warga Desa Pola Tebu, menjelaskan truk sering terguling akibat jalan yang rusak, sehingga sayur dan buah hasil panen warga menjadi rusak dan mengakibatkan kerugian terhadap petani.
"Truk yang mengangkut hasil panen seperti sayuran dan buah-buahan warga sering terguling karena jalannya rusak parah. Hadi rugilah kami, padahal cuma dari situ penghasilan kami," kata Hena sambil memelas.
(uka)