Pengembangan Bisnis Edutech Butuh Investasi dan Inovasi

Jum'at, 03 Desember 2021 - 19:44 WIB
loading...
Pengembangan Bisnis Edutech Butuh Investasi dan Inovasi
Devi Aryani (kiri), Farah Heliantina Asisten Deputi Investasi Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (kanan). Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Pembatasan mobilitas masyarakat saat pandemi Covid-19 mendorong sektor jasa pendidikan online akan lebih berkembang tahun depan. Bahkan, jasa pendidikan online akan menjadi tren ke depannya.



Executive Director Indonesia Dialogue Services (ISD) Devi Ariyani mengatakan, pembatasan mobilitas mengubah perilaku masyarakat beraktivitas secara online, termasuk proses belajar-mengajar yang dilakukan secara daring atau online.

“Semakin berkembangnya jasa pendidikan online atau edutech berarti membuka peluang akses yang lebih besar bagi masyarakat. Misalnya, kehadiran Ruang Guru dan aplikasi jasa pendidikan lainnya berbasis online yang kian praktis karena belajar tidak harus datang secara fisik," ujarnya.

Survei ISD menyebutkan, sektor jasa merupakan penyumbang mayoritas terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) secara nasional. Angkanya bisa mencapai 55%.

Akan tetapi, sektor jasa juga menjadi sektor yang paling berdampak pada masa pandemi Covid-19, di samping subsektor yang bertumbuh seperti jasa pendidikan daring dan layanan kesehatan online.

"Hampir di seluruh sektor sejak pandemi mengalami kontraksi atau penurunan yang signifikan, namun memang ada dua sektor yang justru tumbuh, yaitu edutech dan healthtech," sambung Devi.

Devi menilai beberapa sektor yang mampu bertahan terhadap gempuran pandemi adalah bisnis yang mengadopsi digitalisasi dan mampu berinovasi, terutamanya sektor perdagangan jasa, logistik, dan kesehatan.

"Kami melihat bahwa yang mampu keluar dari pandemi ini adalah mereka yang bisa berinovasi dan mampu menggunakan teknologi di dalam rantai suply chain dan rantai operasionalnya," kata Devi.

Menurutnya adopsi teknologi dan inovasi adalah kunci dari sektor jasa untuk bangkit dari pandemi. Hal tersebut dicontohkan dari beberapa sektor yang mampu bertahan dan justru tumbuh, seperti edutech dan telemedicine.

"Untuk inovasi dan mengadopsi teknologi itu kan perlu investasi, karena tidak mungkin jika tidak ada investasi bisa mengadopsi teknologi," sambung Devi.



Sebagai informasi Indonesia Services Dialogue (ISD) adalah organisasi payung bagi perusahaan penyedia dan pengguna jasa, Pemerintah RI dan akademisi untuk membahas berbagai tantangan dan peluang bagi sektor jasa, khususnya di Indonesia.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1855 seconds (0.1#10.140)