Darmawan Prasodjo Ungkap Tugas Baru sebagai Dirut PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa ada sejumlah tugas yang diberikan Menteri BUMN Erick Thohir kepada dirinya dalam memimpin PLN ke depan.
Salah satunya kinerja keuangan PLN yang selama dua tahun ini sudah berjalan baik tetap dipertahankan. Dalam kurun dua tahun, PLN telah memperbaiki kinerja keuangan dan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp345,4 trilliun dan mencapai laba bersih Rp5,99 Triliun pada tahun 2020. Laba ini naik 39,3% dibandingkan pada tahun 2019. PLN juga berhasil menurunkan jumlah rasio utang menjadi senilai Rp 452,4 Triliun
"Itu perlu dilanjutkan baik dari pengelolaan utang, baik itu pengelolaan dari capital expenditure maupun pengelolaan karier," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/12/2021).
Dia melanjutkan, PLN juga mendapat tugas agar lebih kokoh ke depannya sehingga dalam menjalankan tugas dari pemerintah, yaitu menerangi seluruh negeri ini bisa dilaksanakan dengan lebih baik lagi.
Tugas lainnya adalah transisi ke energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung target pemerintah mencapat net zero energy (NZE) pada 2060.
"Ada tugas khusus dari Pak Erick bahwa masa transisi ini harus berjalan dengan smooth. Kita juga baru saja merilis RUPTL yang pertama kali dalam sejarah Indonesia porsi energi baru terbarukan adalah 51%. Ini adalah green RUPTL yang belum pernah ada sebelumnya," ungkapnya.
Di sisi lain, PLN juga harus mampu mengatasi kelebihan pasokan atau oversupply listrik melalui peningkatan penggunaan kompor induksi dan mobil listrik
"Kemudian bagaimana PLN perlu melakukan restrukturisasi korporasi agar PLN mampu lebih lincah, lebih gesit dalam menghadapi tantangan, bukan hanya masalah sekarang tapi juga di masa depan," tuturnya.
Salah satunya kinerja keuangan PLN yang selama dua tahun ini sudah berjalan baik tetap dipertahankan. Dalam kurun dua tahun, PLN telah memperbaiki kinerja keuangan dan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp345,4 trilliun dan mencapai laba bersih Rp5,99 Triliun pada tahun 2020. Laba ini naik 39,3% dibandingkan pada tahun 2019. PLN juga berhasil menurunkan jumlah rasio utang menjadi senilai Rp 452,4 Triliun
"Itu perlu dilanjutkan baik dari pengelolaan utang, baik itu pengelolaan dari capital expenditure maupun pengelolaan karier," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/12/2021).
Dia melanjutkan, PLN juga mendapat tugas agar lebih kokoh ke depannya sehingga dalam menjalankan tugas dari pemerintah, yaitu menerangi seluruh negeri ini bisa dilaksanakan dengan lebih baik lagi.
Tugas lainnya adalah transisi ke energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung target pemerintah mencapat net zero energy (NZE) pada 2060.
"Ada tugas khusus dari Pak Erick bahwa masa transisi ini harus berjalan dengan smooth. Kita juga baru saja merilis RUPTL yang pertama kali dalam sejarah Indonesia porsi energi baru terbarukan adalah 51%. Ini adalah green RUPTL yang belum pernah ada sebelumnya," ungkapnya.
Di sisi lain, PLN juga harus mampu mengatasi kelebihan pasokan atau oversupply listrik melalui peningkatan penggunaan kompor induksi dan mobil listrik
"Kemudian bagaimana PLN perlu melakukan restrukturisasi korporasi agar PLN mampu lebih lincah, lebih gesit dalam menghadapi tantangan, bukan hanya masalah sekarang tapi juga di masa depan," tuturnya.
(nng)