Bunga Utang Tembus Rp1,54 Triliun, Begini Respons Bos Angkasa Pura I

Kamis, 09 Desember 2021 - 10:39 WIB
loading...
Bunga Utang Tembus Rp1,54...
Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mencatat bunga pinjaman dari sindikasi perbankan dan obligasi mencapai Rp1,54 triliun yang semakin menambah beban perseroan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mencatat bunga pinjaman dari sindikasi perbankan dan obligasi mencapai Rp1,54 triliun. Jumlah ini naik signifikan dari bunga utang sebelumnya yakni di kisaran Rp683 miliar hingga Rp852 miliar.

Adapun total pinjaman atau utang perusahaan melalui sindikasi perbankan dan obligasi sebesar mencapai Rp28 triliun. Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menyebut, kondisi tersebut membuat beban keuangan perseroan semakin membesar.

"Kenapa beban keuangan ini menjadi lebih besar? Karena memang karena diselesaikannya bandara dan menggunakan pendanaan dari eksternal melalui sindikasi dan obligasi memang muncul beban keuangan dalam bentuk bunga sekitar Rp683 miliar, naik dari Rp852 miliar, lalu jadi Rp1,54 triliun," ujar Faik dalam konferensi pers, dikutip Kamis (9/12/2021).



Meski pinjaman tersebut dialokasikan untuk perbaikan 10 bandar udara (bandara) dari total 15 bandara di bawah pengelolaan perusahaan, namun perseroan mencatatkan kerugian berarti sepanjang pandemi Covid-19. Dimana, kerugian yang dicatatkan per bulannya mencapai Rp200 miliar.

Dari kondisi keuangan tersebut, Faik memperkirakan kerugian yang dicatatkan perusahaan hingga akhir 2021 minus Rp3,24 triliun. Kerugian pun masih dibukukan pada 2022 dengan nilai proyeksi sebesar Rp 601 miliar.

Tentu, perkiraan kerugian di tahun depan menurun signifikan dibandingkan dengan kerugian tahun ini. Sikap optimisme itu dibarengi dengan langkah restrukturisasi utang yang tengah digodok manajemen.

"Diproyeksikan tahun depan kami masih akan rugi, tapi kerugian itu sudah jauh lebih menurun dibandingkan kerugian di 2021," kata dia.



Begitu pula pada EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortasi) dari estimasi di 2021 minus Rp297 miliar, diprediksi membaik menjadi positif sebesar Rp1,56 triliun di 2022.

Di sisi pendapatan, AP I memperkirakan di tahun depan bisa mencapai Rp4,86 triliun, naik dari estimasi di 2021 yang sebesar Rp3,20 triliun. Beban operasional pun diperkirakan turun menjadi Rp2,46 triliun di 2022 dari estimasi di 2021 sebesar Rp6,44 triliun.

"Dengan upaya yang kita lakukan, kami sudah menyiapkan inisiatif penyehatan perusahaan melalui program restrukturisasi yang akan kita lakukan," tutur Faik.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bandara IKN Selesai...
Bandara IKN Selesai Dibangun, Kapan Beroperasi Penuh?
Mahakarya SIG, YIA Jadi...
Mahakarya SIG, YIA Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Lebaran 2025
Terminal 2F Bandara...
Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Resmi Jadi Pusat Penerbangan Umrah dan Haji, Ini Fasilitasnya
Dugaan Korupsi Impor...
Dugaan Korupsi Impor Minyak Bisa Rusak Reputasi Pertamina, Ini Efeknya
5 Bandara Paling Sibuk...
5 Bandara Paling Sibuk di Indonesia 2024, Nomor 1 Layani 54,8 Juta Penumpang
5 Bandara Paling Sepi...
5 Bandara Paling Sepi di Indonesia, Dua Peringkat Terakhir Mati Suri
Ironi Bandara di Indonesia,...
Ironi Bandara di Indonesia, Dibangun Mewah dan Megah tapi Sepi Bak Kuburan
Layanan Efisien bagi...
Layanan Efisien bagi Wisatawan, Cititrans Buka Rute Baru Bandara Juanda-Malang
Bandara Soetta Kebanjiran,...
Bandara Soetta Kebanjiran, Bagaimana Operasional Pesawat dan Penerbangan?
Rekomendasi
Desain 4 Model iPhone...
Desain 4 Model iPhone 17 Bocor, Begini Bentuknya
VISION+ Bersama Viu...
VISION+ Bersama Viu Rilis Official Poster Series Sugar Daddy, Megan Domani Tampil Mesra di Sebelah Darius Sinathrya
Mendagri Bakal Kaji...
Mendagri Bakal Kaji Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta
Berita Terkini
QRIS Diprotes AS, Begini...
QRIS Diprotes AS, Begini Tanggapan Menko Airlangga
32 menit yang lalu
Menggeliat di Tengah...
Menggeliat di Tengah Kondisi Makro Kurang Kondusif, GOOD Tebar Dividen Rp350,33 M
46 menit yang lalu
Siap-siap, ASN BIN Mulai...
Siap-siap, ASN BIN Mulai Pindah ke IKN di Bulan Juni 2025
1 jam yang lalu
TBS Energi Bagikan Dividen...
TBS Energi Bagikan Dividen Rp168 Miliar, Tunjuk Dewan Komisaris Baru
1 jam yang lalu
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
2 jam yang lalu
Negosiasi Tarif, Airlangga...
Negosiasi Tarif, Airlangga Sebut AS Apresiasi Proposal dari Indonesia
3 jam yang lalu
Infografis
Tembus Rp25 Triliun,...
Tembus Rp25 Triliun, Berikut Daftar Bank Pemberi Utang ke Sritex
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved