Erick Thohir Ramal 17 Tahun Lagi Ekonomi Indonesia Akan Gawat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap ekonomi Indonesia akan terus tumbuh hingga di tahun 2045. Proyeksi tersebut sejalan dengan market dalam negeri yang diklaim paling besar di Asia Tenggara.
Meski adanya proyeksi yang optimistis, Erick juga tak mengelak akan terjadi perlambatan pertumbuhan ekononi nasional ke depan. Kemungkinan itu diperkirakan terjadi pada 2038, ketika ekonomi Tanah Air berada dalam kondisi "lampu kuning" atau gawat.
"Kita masih tumbuh terus hingga 2045. Tapi, tadi saya kasih lihat slide Brazil, nanti di 2038 kita uda mulai 'lampu kuning', ketika apa? Pertumbuhannya melambat," ujar Erick, Sabtu (11/12/2021).
Istilah "lampu kuning" untuk menggambarkan kondisi makro ekonomi Tanah Air belum begitu jelas. Hanya saja, Erick menyinggung pada saat ini pendapatan kelas menengah (middle income class) mengalami perlambatan, bahkan menyusut.
"Yang namanya segitiga kita berubah jadi begini (segitiga terbalik) segitiga yang tadinya bonus demografi banyak, middle income class-nya tumbuh, nanti berubah orang tuanya banyak, middle income class-nya susut, ini realita," kata dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah perlu melakukan intervensi pada proses hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki saat ini. Langkah itu dilakukan melalui program transfoemasi sejumlah perusahaan negara.
"BUMN sebagai sepertiga dari kekuatan ekonomi Indonesia, kita melakukan penyeimbangan dan intervensi. Jadi, di sini saya bilang, sudah waktunya kita menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dunia yang berdasarkan roadmap atau blueprint yang Indonesia punya, bukan yang negara lain punya," katanya.
Meski adanya proyeksi yang optimistis, Erick juga tak mengelak akan terjadi perlambatan pertumbuhan ekononi nasional ke depan. Kemungkinan itu diperkirakan terjadi pada 2038, ketika ekonomi Tanah Air berada dalam kondisi "lampu kuning" atau gawat.
"Kita masih tumbuh terus hingga 2045. Tapi, tadi saya kasih lihat slide Brazil, nanti di 2038 kita uda mulai 'lampu kuning', ketika apa? Pertumbuhannya melambat," ujar Erick, Sabtu (11/12/2021).
Istilah "lampu kuning" untuk menggambarkan kondisi makro ekonomi Tanah Air belum begitu jelas. Hanya saja, Erick menyinggung pada saat ini pendapatan kelas menengah (middle income class) mengalami perlambatan, bahkan menyusut.
"Yang namanya segitiga kita berubah jadi begini (segitiga terbalik) segitiga yang tadinya bonus demografi banyak, middle income class-nya tumbuh, nanti berubah orang tuanya banyak, middle income class-nya susut, ini realita," kata dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah perlu melakukan intervensi pada proses hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki saat ini. Langkah itu dilakukan melalui program transfoemasi sejumlah perusahaan negara.
"BUMN sebagai sepertiga dari kekuatan ekonomi Indonesia, kita melakukan penyeimbangan dan intervensi. Jadi, di sini saya bilang, sudah waktunya kita menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dunia yang berdasarkan roadmap atau blueprint yang Indonesia punya, bukan yang negara lain punya," katanya.
(uka)