5 Hari Naik Beruntun, IHSG Berpeluang Terkoreksi Pekan Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dinilai berpeluang mengalami koreksi pekan depan setelah 5 hari dalam sepekan terakhir menguat secara beruntun. Data historis menunjukkan IHSG menguat berturut-turut pada 6-10 Desember 2021 dan ditutup di zona hijau sebesar 0,14% di level 6.652,92.
"Penguatan IHSG kemarin (sesi akhir pekan) ini terjadi di menit-menit terakhir, nah ini bisa dijadikan indikasi ada potensi koreksi di waktu selanjutnya," tutur Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera William Wibowo kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (12/12/2021).
Secara teknikal, William mencermati penurunan IHSG bisa menyentuh area 6.550. Namun, imbuh dia, bisa saja IHSG terkoreksi lebih dalam. "Pekan depan ada peluang koreksi ke 6.550. Kalau penurunannya agresif, bisa saja ke 6.490 sampai 6.485," ujarnya.
Menurut William, meskipun dalam sepekan IHSG berada di zona hijau, namun penguatan yang terjadi masih tertahan. Hal ini dinilai bakal mengundang aksi jual investor untuk mengamankan aset ekuitasnya.
"Mengingat pergerakan IHSG seminggu terakhir ini tertahan dan juga tidak begitu signifikan hariannya. Menurut saya, IHSG ada peluang untuk meninggalkan level 6.600. Waspadai koreksi lanjutan," tandasnya.
Ihwal sentimen penggerak IHSG, William memandang aksi window dressing masih relatif tertahan akibat dampak varian Omicron. Pasar, terang dia, masih terus memperhatikan langkah pemerintah dalam mengatasi penyebaran varian baru ini terutama menjelang liburan akhir tahun.
Selain itu, percepatan agenda tapering off dari Federal Reserve dinilai turut menjadi perhatian investor. "Tentunya untuk bursa Amerika Serikat tetap menjadi perhatian bagi investor domestik kita. Apabila nanti tapering di AS dipercepat, maka tentu bisa punya pengaruh bagi bursa kita," pungkasnya.
"Penguatan IHSG kemarin (sesi akhir pekan) ini terjadi di menit-menit terakhir, nah ini bisa dijadikan indikasi ada potensi koreksi di waktu selanjutnya," tutur Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera William Wibowo kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (12/12/2021).
Secara teknikal, William mencermati penurunan IHSG bisa menyentuh area 6.550. Namun, imbuh dia, bisa saja IHSG terkoreksi lebih dalam. "Pekan depan ada peluang koreksi ke 6.550. Kalau penurunannya agresif, bisa saja ke 6.490 sampai 6.485," ujarnya.
Menurut William, meskipun dalam sepekan IHSG berada di zona hijau, namun penguatan yang terjadi masih tertahan. Hal ini dinilai bakal mengundang aksi jual investor untuk mengamankan aset ekuitasnya.
"Mengingat pergerakan IHSG seminggu terakhir ini tertahan dan juga tidak begitu signifikan hariannya. Menurut saya, IHSG ada peluang untuk meninggalkan level 6.600. Waspadai koreksi lanjutan," tandasnya.
Ihwal sentimen penggerak IHSG, William memandang aksi window dressing masih relatif tertahan akibat dampak varian Omicron. Pasar, terang dia, masih terus memperhatikan langkah pemerintah dalam mengatasi penyebaran varian baru ini terutama menjelang liburan akhir tahun.
Selain itu, percepatan agenda tapering off dari Federal Reserve dinilai turut menjadi perhatian investor. "Tentunya untuk bursa Amerika Serikat tetap menjadi perhatian bagi investor domestik kita. Apabila nanti tapering di AS dipercepat, maka tentu bisa punya pengaruh bagi bursa kita," pungkasnya.
(fai)