Resep UMKM Mukena Zianisa Dongkrak Penjualan Hingga 40 Persen Saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor paling terdampak pandemi virus Corona (Covid-19). Tak sedikit UMKM yang gulung tikar dan terpaksa merumahkan para pekerjanya. Meski demikian, masih ada peluang bagi pelaku UMKM untuk bertahan dan berkembang di era kenormalan baru.
Salah satu UMKM yang berhasil survive dari badai pandemi adalah Mukena Zianisa. Brand Manager Mukena Zianisa Dyah Amalia mengatakan, pihaknya terus menggali berbagai potensi untuk berjuang pada kondisi sulit ini.
“Kami berupaya untuk tidak mengurangi jumlah tenaga kerja. Bahkan terpacu untuk bisa mempertahankan usaha lokal ini,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Selasa (14/12/2021).
Menurut Dyah, pelaku UMKM harus lincah beradaptasi dengan kondisi saat ini. Contohnya dalam hal pemasaran dan penjualan produk yang dulunya terfokus kepada pada jualan konvensional (offline), kini harus bisa beralih dan mengadopsi penjualan secara daring (online). “Seiring meningkatnya digitalisasi, e-commerce menjadi peluang yang paling menjanjikan saat ini,” ungkapnya.
Dyah mengakui, memaksimalkan layanan yang ditawarkan platform e-commerce bukanlah hal yang mudah. Upaya kerja sama mendidik UMKM dalam menggunakan layanan digital masih menjadi tantangan. Padahal, membangun kerja sama antara UMKM dengan para relation manager e-commerce menjadi hal yang paling dibutuhkan.
Melalui kemitraan dengan beberapa platform e-commerce, kata Dyah, sumber daya manusia (SDM) atau pekerja di Mukena Zianisa berkesempatan mendapatkan beberapa pelatihan dari pihak e-commerce tersebut.
"Pengaplikasian pelatihan yang diterima dari pihak e-commerce tersebut adalah wujud dari upaya Mukena Zianisa untuk mengembangkan kemampuan SDM serta memajukan bisnis lokal," ucapnya.
Alhasil, lanjut dia, melalui pelatihan-pelatihan tersebut Mukena Zianisa berhasil mengembangkan SDM yang memiliki keterampilan serta mental yang tangguh di kala pandemi. Adapun pelatihan tersebut baik dari sisi kepemimpinan maupun ilmu pemasaran secara digital dan digelar secara online yang diikuti oleh setiap karyawan yang mumpuni di bidangnya. Dengan demikian, Mukena Zianisa dapat melakukan pengembangan sektor pemasaran secara online.
“Kami mulai gencar untuk pemasaran di marketplace, serta beragam sosial media yang ada. Hal itu ternyata kini berbuah manis membuat Mukena Zianisa bisa dikenal dan tetap bertahan sampai saat ini,” tuturnya.
Pemasaran secara online yang dilakukan Mukena Zianisa tidak hanya pada satu platform, namun dilakukan di berbagai platform. “Kami melakukan pemasaran di seluruh sosial media baik dari Facebook, Instagram hingga Tiktok. Marketplace pun juga tak luput kami gunakan baik Shopee, Tokopedia official store dan Lazada mall,” urai Dyah.
Produk busana muslim yang mulai dikenalkan ke masyarakat pada awal 2020 ini kini telah makin dikenal di masyarakat. Bahkan, meski situasi ekonomi masih belum pulih, penjualan produk Mukena Zianisa berhasil mengalami pertumbuhan hingga 40%. Tercatat selama masa pandemi ini Mukena Zianisa yang harganya berkisar Rp139.000-Rp159.000 sudah terjual ribuan pcs ke seluruh Indonesia.
“Pandemi harus dihadapi dengan melakukan berbagai gebrakan strategi bisnis untuk bisa bertahan dan bertumbuh, salah satunya dengan mempersiapkan SDM yang menguasai teknologi dengan beragam fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan bisnis,” tandasnya.
Memanfaatkan momen akhir tahun 2021 nanti, Mukena Zianisa mempersiapkan berbagai promo clearence hingga 40% di platform marketplace tertentu. “Memanfaatkan momen-momen seperti inilah salah satu peluang kami untuk bisa menghasilkan penjualan yang lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya," pungkasnya.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
Salah satu UMKM yang berhasil survive dari badai pandemi adalah Mukena Zianisa. Brand Manager Mukena Zianisa Dyah Amalia mengatakan, pihaknya terus menggali berbagai potensi untuk berjuang pada kondisi sulit ini.
“Kami berupaya untuk tidak mengurangi jumlah tenaga kerja. Bahkan terpacu untuk bisa mempertahankan usaha lokal ini,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Selasa (14/12/2021).
Menurut Dyah, pelaku UMKM harus lincah beradaptasi dengan kondisi saat ini. Contohnya dalam hal pemasaran dan penjualan produk yang dulunya terfokus kepada pada jualan konvensional (offline), kini harus bisa beralih dan mengadopsi penjualan secara daring (online). “Seiring meningkatnya digitalisasi, e-commerce menjadi peluang yang paling menjanjikan saat ini,” ungkapnya.
Dyah mengakui, memaksimalkan layanan yang ditawarkan platform e-commerce bukanlah hal yang mudah. Upaya kerja sama mendidik UMKM dalam menggunakan layanan digital masih menjadi tantangan. Padahal, membangun kerja sama antara UMKM dengan para relation manager e-commerce menjadi hal yang paling dibutuhkan.
Melalui kemitraan dengan beberapa platform e-commerce, kata Dyah, sumber daya manusia (SDM) atau pekerja di Mukena Zianisa berkesempatan mendapatkan beberapa pelatihan dari pihak e-commerce tersebut.
"Pengaplikasian pelatihan yang diterima dari pihak e-commerce tersebut adalah wujud dari upaya Mukena Zianisa untuk mengembangkan kemampuan SDM serta memajukan bisnis lokal," ucapnya.
Alhasil, lanjut dia, melalui pelatihan-pelatihan tersebut Mukena Zianisa berhasil mengembangkan SDM yang memiliki keterampilan serta mental yang tangguh di kala pandemi. Adapun pelatihan tersebut baik dari sisi kepemimpinan maupun ilmu pemasaran secara digital dan digelar secara online yang diikuti oleh setiap karyawan yang mumpuni di bidangnya. Dengan demikian, Mukena Zianisa dapat melakukan pengembangan sektor pemasaran secara online.
“Kami mulai gencar untuk pemasaran di marketplace, serta beragam sosial media yang ada. Hal itu ternyata kini berbuah manis membuat Mukena Zianisa bisa dikenal dan tetap bertahan sampai saat ini,” tuturnya.
Pemasaran secara online yang dilakukan Mukena Zianisa tidak hanya pada satu platform, namun dilakukan di berbagai platform. “Kami melakukan pemasaran di seluruh sosial media baik dari Facebook, Instagram hingga Tiktok. Marketplace pun juga tak luput kami gunakan baik Shopee, Tokopedia official store dan Lazada mall,” urai Dyah.
Produk busana muslim yang mulai dikenalkan ke masyarakat pada awal 2020 ini kini telah makin dikenal di masyarakat. Bahkan, meski situasi ekonomi masih belum pulih, penjualan produk Mukena Zianisa berhasil mengalami pertumbuhan hingga 40%. Tercatat selama masa pandemi ini Mukena Zianisa yang harganya berkisar Rp139.000-Rp159.000 sudah terjual ribuan pcs ke seluruh Indonesia.
“Pandemi harus dihadapi dengan melakukan berbagai gebrakan strategi bisnis untuk bisa bertahan dan bertumbuh, salah satunya dengan mempersiapkan SDM yang menguasai teknologi dengan beragam fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan bisnis,” tandasnya.
Memanfaatkan momen akhir tahun 2021 nanti, Mukena Zianisa mempersiapkan berbagai promo clearence hingga 40% di platform marketplace tertentu. “Memanfaatkan momen-momen seperti inilah salah satu peluang kami untuk bisa menghasilkan penjualan yang lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya," pungkasnya.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
(ind)