Menlu AS Antony Blinken Temui Luhut, Ada Kabar Gembira Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken utusan Presiden Joe Biden di Jakarta, Selasa (13/12/2021).
Menko Luhut mengatakan dalam kunjungan Blinken ke Indonesia keduanya membahas sejumlah isu kerja sama strategis di bidang kesehatan, investasi, perdagangan, infrastruktur, perubahan iklim, dan transformasi digital yang sedang menjadi sorotan di masa pandemi.
"Saya sampaikan kepada Mr. Blinken bahwa Indonesia hari ini begitu berubah dari yang dikenal. Saya jelaskan bahwa kami ingin menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang hilirisasi sumberdaya alam dan saya juga mengajak mereka untuk bergabung ke dalam proyek penambahan nilai ini," kata menko Luhut dalam akun Instagram resminya, Rabu (15/12/2021).
Menurut Luhut, selain bidang infrastruktur dan pemulihan ekonomi, Blinken punya komitmen yang kuat untuk menjalin kemitraan dengan Indonesia khususnya dalam pelestarian lingkungan.
"Kami tegaskan komitmen Indonesia untuk selalu menjaga komitmen pada Paris Agreement dan Net Zero Emission dengan fokus pada kebijakan yang peduli pada perubahan iklim dan pengurangan emisi," paparnya.
Sejumlah kebijakan tersebut antara lain restorasi mangrove dan lahan gambut, serta mekanisme transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Dengan upaya transformasi ekonomi yang berfokus pada pengembangan industri bernilai tambah, Indonesia akan tumbuh lebih kuat setelah pandemi.
"Maka dari itu kami akan selalu menjadi mitra strategis bagi semua negara yang membuka peluang kerjasama dengan Indonesia, tidak terkecuali Amerika Serikat," katanya.
Dengan demikian, Menko Luhut berharap ada ruang perbaikan selayaknya kemitraan strategis antara kedua negara dan mengharapkan kemitraan yang baik demi dampak nyata bagi rakyat Indonesia.
"Sesuai amanat Presiden Jokowi kepada menterinya bahwa hubungan kemitraan yang baik dan penuh respect akan selalu diupayakan selama punya manfaat yang besar bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Menko Luhut mengatakan dalam kunjungan Blinken ke Indonesia keduanya membahas sejumlah isu kerja sama strategis di bidang kesehatan, investasi, perdagangan, infrastruktur, perubahan iklim, dan transformasi digital yang sedang menjadi sorotan di masa pandemi.
"Saya sampaikan kepada Mr. Blinken bahwa Indonesia hari ini begitu berubah dari yang dikenal. Saya jelaskan bahwa kami ingin menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang hilirisasi sumberdaya alam dan saya juga mengajak mereka untuk bergabung ke dalam proyek penambahan nilai ini," kata menko Luhut dalam akun Instagram resminya, Rabu (15/12/2021).
Menurut Luhut, selain bidang infrastruktur dan pemulihan ekonomi, Blinken punya komitmen yang kuat untuk menjalin kemitraan dengan Indonesia khususnya dalam pelestarian lingkungan.
"Kami tegaskan komitmen Indonesia untuk selalu menjaga komitmen pada Paris Agreement dan Net Zero Emission dengan fokus pada kebijakan yang peduli pada perubahan iklim dan pengurangan emisi," paparnya.
Sejumlah kebijakan tersebut antara lain restorasi mangrove dan lahan gambut, serta mekanisme transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Dengan upaya transformasi ekonomi yang berfokus pada pengembangan industri bernilai tambah, Indonesia akan tumbuh lebih kuat setelah pandemi.
"Maka dari itu kami akan selalu menjadi mitra strategis bagi semua negara yang membuka peluang kerjasama dengan Indonesia, tidak terkecuali Amerika Serikat," katanya.
Dengan demikian, Menko Luhut berharap ada ruang perbaikan selayaknya kemitraan strategis antara kedua negara dan mengharapkan kemitraan yang baik demi dampak nyata bagi rakyat Indonesia.
"Sesuai amanat Presiden Jokowi kepada menterinya bahwa hubungan kemitraan yang baik dan penuh respect akan selalu diupayakan selama punya manfaat yang besar bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(nng)