4 Tips Investasi di Bisnis Makanan dan Minuman Agar Bertahan Lama

Jum'at, 17 Desember 2021 - 19:02 WIB
loading...
4 Tips Investasi di Bisnis Makanan dan Minuman Agar Bertahan Lama
Bisnis makanan dan minuman (mamin) sangat dinamis dan kian bervariasi dari tahun ke tahun. Foto/Dok SINDOnews/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Bisnis makanan dan minuman (mamin) sangat dinamis dan kian bervariasi dari tahun ke tahun. Di masa pandemi Covid-19 , produsen mamin kemasan seperti Kraft Heinz, Unilever, dan P&G juga mencatatkan pertumbuhan seiring masyarakat yang lebih banyak beraktivitas dan makan di rumah.

Sementara itu, bisnis mamin dari perusahaan restoran dalam dua tahun terakhir cenderung kembang kempis sehubungan dengan berbagai aturan pembatasan dan pengetatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19.



Sebuah laporan penelitian resmi yang dirilis Baron Small Cap Fund pada Mei 2021 memperkirakan bahwa sekitar 15% restoran di ruang makan kasual akan ditutup selamanya. Untuk bisa bertahan di tengah kondisi yang menantang, pelaku usaha harus putar otak dan mayoritas banyak yang beralih ke jualan secara daring (online).

Beberapa usaha berkembang dengan memperluas pemesanan online dan penjualan drive-thru. Transaksi digital di restoran cepat saji Chipotle, misalnya, tumbuh lebih dari 100% dari tahun ke tahun.

Banyak pengamat pasar percaya bahwa pemesanan digital dan inisiatif lain yang dipicu munculnya pandemi ini akan terus berlanjut dan menjadi fitur permanen industri ke depan.

Meski pandemi belum usai, bukan berarti kita berpangku tangan. Berinvestasi dan membangun bisnis makanan dan minuman bisa tetap dilakukan pada kondisi saat ini. Namun, harus cermat dan memperhitungkan sejumlah faktor yang dapat menunjang keberhasilan bisnis kita. Dilansir dari Entrepreneur, Jumat (17/12/2021), berikut beberapa strategi dasar meningkatkan peluang keberhasilan:

1. Investasikan pada Apa yang Anda Ketahui dan Pahami

Investor dan miliarder Warren Buffett pernah berkata, "Yang penting adalah mengetahui apa yang Anda ketahui dan mengetahui apa yang tidak Anda ketahui". Ini sangat penting selama masa-masa yang tidak pasti seperti saat ini.

2. Berinvestasi pada Pemimpin, Bukan Hanya Perusahaan

Para pemimpin yang lemah merusak bisnis yang hebat, sementara yang hebat merekayasa perubahan haluan perusahaan, di antara kemenangan-kemenangan lainnya. Sebagai contoh CEO Chipotle Brian Niccol. Dia menghabiskan 13 tahun di Yum!, merek di mana dia memegang peran senior di Pizza Hut dan Taco Bell. Sebelum itu, Brian menghabiskan satu dekade dalam branding dan pemasaran di P&G.

Dia sukses memandu Chipotle melewati serangkaian krisis yang bisa berakibat fatal bagi bisnis sebuah perusahaan jika tanpa campur tangan kepemimpinannya. Dia juga mendorong penjualan drive-through dan off-premise (termasuk digital) pada saat yang kritis.



3. Pelajari Formula Bisnis yang Berdaya Tahan dan Kompetitif

Meskipun selera pakaian dan sepatu dapat berubah seiring musim, dalam hal makanan, orang menyukai apa yang mereka sukai. Artinya, kita harus belajar dari perusahaan atau restoran mamin yang telah eksis bertahun-tahun dan memiliki daya tahan.

Sederet contoh diantaranya bir Sam Adams yang diluncurkan pada 1984, McDonalds yang didirikan pada 1955, Starbucks pada 1971, Longhorn Steakhouse pada 1981, dan Chipotle pada 1993.

Daya tahan ini penting apalagi untuk bisnis mamin dengan margin rendah dan sangat kompetitif serta sensitif secara ekonomi. Perusahaan yang bertahan melalui berbagai siklus ekonomi cenderung memiliki produk, basis pelanggan setia, dan formula yang penting.

4. Pasar Sangat Dinamis, Jangan Berpuas Diri

Produk dan perusahaan di bidang yang telah memberikan hasil terbesar cenderung memiliki daya tarik yang luas. Di sisi lain, sebuah bisnis rentan terhadap keinginan dan perubahan selera pasar. Maka, hati-hati dan cermatlah dalam memilih investasi, apalagi beberapa saham juga sangat terpukul saat ini.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0920 seconds (0.1#10.140)