Tersentuh, Erick Thohir Ulurkan Tangan Bantu Keluarga Penjual Cilok di Bandung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tersentuh dengan kisah hidup penjual cilok cilik bernama Dimas, Menteri BUMN Erick Thohir di sela-sela agenda kerjanya di Kota Bandung menyempatkan diri mencari dan menemui anak yatim tersebut. Didampingi Rumah Yatim Arrohman Indonesia area Jawa Barat, Erick dipertemukan dengan Dimas di rumah kontrakannya di Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu (5/12) lalu.
Dari pertemuan tersebut Erick mendapati bahwa ayah Dimas telah meninggal dunia sejak dirinya masih dalam kandungan. Ibunya yang tidak sanggup membiayai kebutuhan sekolahnya, terpaksa merelakan Dimas putus sekolah. Sementara Dimas, sang pejuang cilik, tak mau berdiam diri dan giat membantu ibunya dengan berjualan cilok. Dimas harus berjalan hampir 3 kilometer setiap harinya untuk berjualan jajanan khas Sunda tersebut.
Sosok pantang menyerah Dimas mengingatkan Menteri Erick pada almarhum sang ayah. Kisah perjuangan Dimas membantu ibunya mencari nafkah telah menggerakkan hati sang menteri untuk mencari dan membantu keluarga Dimas. Sebagai bentuk kepeduliannya kepada masa depan Dimas, Erick pun bersedia membiayai sekolah Dimas sampai SMA. Tak hanya itu, Menteri Erick membantu menyediakan tempat tinggal yang layak untuk Dimas dan ibunya, serta memberikan modal usaha untuk ibunda Dimas agar bisa memperbaiki perekonomian keluarga.
"Alhamdulillah Dimas dan ibunya sangat senang dan bersyukur bisa bertemu dan mendapat banyak perhatian dari Pak Erick Thohir. Kepada Pak Erick Thohir, Dimas berjanji akan rajin sekolah dan belajar, tak lupa mereka pun mendoakan untuk kebaikan Pak Erick Thohir," ujar Reza, salah satu relawan Rumah Yatim Jawa Barat.
Reza melanjutkan, jika setelah masuk sekolah, Dimas tetap akan membantu ibunya berjualan cilok, karena ia senang berjualan dan ingin tetap membantu sang ibu. "Jualannya tiap sore, setelah Dimas istirahat dari pulang sekolah, paling jualannya juga sebentar dan masih di sekitaran Kelurahan Cisaranten Kulon," tuturnya.
Di momen tersebut, Erick Thohir meminta bantuan Rumah Yatim untuk mencari sekolah dan tempat tinggal yang layak untuk Dimas. "Pak Erick ingin lokasi sekolah Dimas tidak jauh dari tempat tinggal yang baru, dan tempat tinggalnya kalau bisa di pinggir jalan supaya ibu Dimas mudah membangun usahanya. Insya Allah kata ibu Dimas, mereka akan jualan masakan," papar Reza.
Erick Thohir pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim yang sudah mendampinginya bertemu dengan Dimas, anak yatim yang terpaksa berhenti sekolah untuk membantu ibunya mencari nafkah dengan berjualan cilok keliling.
"Untuk teman-teman, para sahabat yang ingin membantu anak yatim yang memang tentu saat ini perlu bantuan, ini ada Rumah Yatim bisa menjadi saluran kita membantu sesama. Saya bagian dari Rumah Yatim, ayo bantu yatim piatu melalui Rumah Yatim," tutur Erick Thohir.
Dari pertemuan tersebut Erick mendapati bahwa ayah Dimas telah meninggal dunia sejak dirinya masih dalam kandungan. Ibunya yang tidak sanggup membiayai kebutuhan sekolahnya, terpaksa merelakan Dimas putus sekolah. Sementara Dimas, sang pejuang cilik, tak mau berdiam diri dan giat membantu ibunya dengan berjualan cilok. Dimas harus berjalan hampir 3 kilometer setiap harinya untuk berjualan jajanan khas Sunda tersebut.
Sosok pantang menyerah Dimas mengingatkan Menteri Erick pada almarhum sang ayah. Kisah perjuangan Dimas membantu ibunya mencari nafkah telah menggerakkan hati sang menteri untuk mencari dan membantu keluarga Dimas. Sebagai bentuk kepeduliannya kepada masa depan Dimas, Erick pun bersedia membiayai sekolah Dimas sampai SMA. Tak hanya itu, Menteri Erick membantu menyediakan tempat tinggal yang layak untuk Dimas dan ibunya, serta memberikan modal usaha untuk ibunda Dimas agar bisa memperbaiki perekonomian keluarga.
"Alhamdulillah Dimas dan ibunya sangat senang dan bersyukur bisa bertemu dan mendapat banyak perhatian dari Pak Erick Thohir. Kepada Pak Erick Thohir, Dimas berjanji akan rajin sekolah dan belajar, tak lupa mereka pun mendoakan untuk kebaikan Pak Erick Thohir," ujar Reza, salah satu relawan Rumah Yatim Jawa Barat.
Reza melanjutkan, jika setelah masuk sekolah, Dimas tetap akan membantu ibunya berjualan cilok, karena ia senang berjualan dan ingin tetap membantu sang ibu. "Jualannya tiap sore, setelah Dimas istirahat dari pulang sekolah, paling jualannya juga sebentar dan masih di sekitaran Kelurahan Cisaranten Kulon," tuturnya.
Di momen tersebut, Erick Thohir meminta bantuan Rumah Yatim untuk mencari sekolah dan tempat tinggal yang layak untuk Dimas. "Pak Erick ingin lokasi sekolah Dimas tidak jauh dari tempat tinggal yang baru, dan tempat tinggalnya kalau bisa di pinggir jalan supaya ibu Dimas mudah membangun usahanya. Insya Allah kata ibu Dimas, mereka akan jualan masakan," papar Reza.
Erick Thohir pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim yang sudah mendampinginya bertemu dengan Dimas, anak yatim yang terpaksa berhenti sekolah untuk membantu ibunya mencari nafkah dengan berjualan cilok keliling.
"Untuk teman-teman, para sahabat yang ingin membantu anak yatim yang memang tentu saat ini perlu bantuan, ini ada Rumah Yatim bisa menjadi saluran kita membantu sesama. Saya bagian dari Rumah Yatim, ayo bantu yatim piatu melalui Rumah Yatim," tutur Erick Thohir.
(fai)