Titah Jokowi: Perizinan di Kawasan Industri Hijau Rampung dalam Hitungan Jam

Selasa, 21 Desember 2021 - 19:13 WIB
loading...
Titah Jokowi: Perizinan di Kawasan Industri Hijau Rampung dalam Hitungan Jam
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, provinsi Kalimantan Utara, Selasa (21/12/2021). Foto/Tangkapan Layar/Dita Angga Rusiana
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pembangunan kawasan industri hijau merupakan bentuk dimulainya transformasi ekonomi Indonesia. Dalam sambutannya pada acara groundbreaking pembangunan kawasan industri hijau di Kabupaten Bulungan, provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Jokowi menegaskan untuk mempermudah perizinan di kawasan tersebut.

Presiden menegaskan dirinya tidak mau mendengar izin terlambat dikeluarkan. Bahkan, Jokowi menekankan agar izin bisa dikeluarkan dalam hitungan jam.



"Mengenai izin-izin jangan tunggu-tunggu pakai hari, pakai minggu, nggak ada. (dalam hitungan) jam, keluarkan!. (Ini) untuk menunjukkan bahwa kita serius terhadap pembangunan kawasan ini. Saya tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat, izinnya belum selesai. Ndak," tandas presiden, Selasa (21/12/2021).

Mantan gubernur DKI itu pun mengaku telah menyampaikan hal ini kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia meminta Luhut mengawal masalah perizinan ini secara serius.



"Saya tadi sudah sampaikan di pesawat kepada Menko Marves, tidak ada yang namanya terlambat-terlambat, nggak ada. Dikawal betul," tegasnya.

Jokowi mengatakan, jika ada hal yang sangat penting dan tidak bisa diselesaikan agar disampaikan kepada dirinya. "Karena ini betul-betul sebuah lompatan transformasi ekonomi Indonesia dan dimulai dari sini. Sehingga, kita bisa mengelola sumber daya alam kita dari hulu sampai ke hilir. Dan yang paling penting penciptaaan lapangan pekerjaan yang sangat besar," tuturnya.



Jokowi menyebut kawasan industri hijau ini akan mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja di Indonesia. Jumlahnya diperkirakan mencapai 300.000 tenaga kerja.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2036 seconds (0.1#10.140)