Melesat, Pendanaan Pinjol Diprediksi Capai Rp220 Triliun di 2022

Rabu, 22 Desember 2021 - 14:00 WIB
loading...
Melesat, Pendanaan Pinjol...
Penyaluran pinjaman oleh fintech P2P lending tahun depan diprediksi capai Rp220 triliun. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Penyaluran pinjaman oleh perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending diyakini tumbuh hingga 50% di 2022. Hal itu didasari tren penyaluran pinjaman online tahun ini yang sukses melampaui target.

Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menunjukkan, pencairan dari awal tahun sampai Oktober 2021 atau total loan disbursement telah menembus Rp129,38 triliun. Capaian ini melampaui pencapaian sepanjang 2020 sekaligus target asosiasi industri yang sebesar Rp100 triliun di akhir 2021.



"Tahun depan pencairan bisa tumbuh 50% karena tahun ini melampaui target. Ini berarti tahun depan angka disbursement di atas Rp220 triliun. Karena setiap pemain pasti akan berkembang, dan dukungan lender institusi akan jauh lebih besar," ungkap Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah dalam live IDX Channel di Jakarta (22/12/2021).

Dia menjelaskan, prospek tahun depan didukung oleh 101 platform yang sudah berizin dari OJK. "Jumlah platform terus berkurang karena dipantau oleh OJK, tapi secara kualitas layanan dan bisnis terus membaik," ujarnya.



Kuseryansyah mengatakan, status berizin dari OJK bagi penyelenggara pinjaman online sangat besar. Pasalnya, ini membuka peluang kolaborasi dengan bank, multifinance, ataupun modal ventura. Potensi ini menurutnya akan dikembangkan secara masif oleh pelaku finTech tahun depan.

"Jadi bisa makin agresif meningkatkan kolaborasinya. Lalu OJK juga sudah memberikan panduan kolaborasi finTech dengan BPR. Ini juga akan digarap masif tahun depan," tuturnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1291 seconds (0.1#10.140)