Perfilman Penuh Tantangan, Sandiaga Dorong Pelaku Industri Beradaptasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut tantangan industri film sangat kompleks dan bergejolak. Apalagi, kondisi industri perfilman saat ini masih terdampak pandemi Covid-19.
"Tantangan terbesar yang harus kami bantu fasilitasi untuk mengatasinya adalah yang berkaitan dengan rantai nilai. Mulai dari kreasi, produksi, distribusi, dan konsumsi. Ini rantai nilai yang harus kita bantu untuk melakukan implementasi dari kebijakan," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Kamis (23/12/2021).
Menurut dia, dari segi distribusi, industri film perlu beradaptasi dengan media penayangan multiplatform. Saat ini keberadaan platform streaming OTT (Over The Top) memberikan kesempatan bagi ribuan film bagus untuk tayang dan mendapatkan perhatian audiens.
"Sekarang banyak sekali yang mengambil opsi untuk menikmati tayangan film melalui platform OTT dan platform penayangan lainnya. Ini yang menjadi salah satu tantangan kita dan kita harus berjuang bersama beradaptasi sehingga tahun depan bisa pulih dan akan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya," tuturnya.
Terkait protokol kesehatan, Sandiaga menegaskan hal itu mutlak dijalankan mulai dari proses kreasi, produksi hingga penayangan. "Ini sudah tidak bisa lagi kita kompromi karena protokol kesehatan adalah suatu keharusan, termasuk aplikasi PeduliLindungi," ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga telah mengucurkan dana stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar.
Sebanyak 56 penerima bantuan pemerintah produksi film Indonesia telah ditetapkan, yakni mewakili 22 rumah produksi dan 33 komunitas yang terdiri dari 29 film terpilih kategori film pendek, serta 27 film terpilih untuk kategori film dokumenter pendek.
"Kami dari pemerintah meyakini bahwa penyaluran dana PEN untuk industri perfilman ini akan membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja, melahirkan ide-ide baru yang inovatif," paparnya.
"Tantangan terbesar yang harus kami bantu fasilitasi untuk mengatasinya adalah yang berkaitan dengan rantai nilai. Mulai dari kreasi, produksi, distribusi, dan konsumsi. Ini rantai nilai yang harus kita bantu untuk melakukan implementasi dari kebijakan," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Kamis (23/12/2021).
Menurut dia, dari segi distribusi, industri film perlu beradaptasi dengan media penayangan multiplatform. Saat ini keberadaan platform streaming OTT (Over The Top) memberikan kesempatan bagi ribuan film bagus untuk tayang dan mendapatkan perhatian audiens.
"Sekarang banyak sekali yang mengambil opsi untuk menikmati tayangan film melalui platform OTT dan platform penayangan lainnya. Ini yang menjadi salah satu tantangan kita dan kita harus berjuang bersama beradaptasi sehingga tahun depan bisa pulih dan akan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya," tuturnya.
Terkait protokol kesehatan, Sandiaga menegaskan hal itu mutlak dijalankan mulai dari proses kreasi, produksi hingga penayangan. "Ini sudah tidak bisa lagi kita kompromi karena protokol kesehatan adalah suatu keharusan, termasuk aplikasi PeduliLindungi," ucapnya.
Baca Juga
Lebih lanjut disampaikan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga telah mengucurkan dana stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar.
Sebanyak 56 penerima bantuan pemerintah produksi film Indonesia telah ditetapkan, yakni mewakili 22 rumah produksi dan 33 komunitas yang terdiri dari 29 film terpilih kategori film pendek, serta 27 film terpilih untuk kategori film dokumenter pendek.
"Kami dari pemerintah meyakini bahwa penyaluran dana PEN untuk industri perfilman ini akan membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja, melahirkan ide-ide baru yang inovatif," paparnya.
(ind)