PLN Tuntaskan 50 Proyek Listrik Senilai Rp8,8 Triliun, Ini Daftarnya
loading...
A
A
A
Di sisi lain, ada pula proyek yang dikerjakan di wilayah cukup terpencil, sehingga akses material untuk ke lokasi pun menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal ditambah penggunaan teknologi yang mumpuni, membuat proyek tersebut berhasil selesai dengan aman.
Sementara itu, dalam menyongsong era digital dan revolusi industri 4.0, PLN berhasil membangun Gardu Induk Digital full pertama di Indonesia, yaitu Gardu Induk Digital (GID) 150 kV Sepatan II yang diresmikan pada 29 November lalu.
Gardu Induk Digital ini telah menggunakan teknologi maju, lebih aman, rendah karbon, dan lebih ramah lingkungan. Penggunakan teknologi terbaru dengan kabel fiber optic yang mengurangi penggunaan kabel tembaga hingga 80 persen, yang secara penuh dapat dioperasikan secara remote dan tanpa operator melalui jaringan internet.
Di sisi lain, PLN juga mencatat keberhasilan penyelesaian proyek SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan. Dengan jumlah tower dan panjang transmisi yang fantastis, yaitu sejumlah 157 tower dengan total panjang 94,38 kms, SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan bertujuan untuk menyalurkan energi listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW ke sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Khusus untuk Section Cikupa-Kembangan sendiri telah menggunakan desain Compact Lattice Tower yang pertama di Indonesia. Penggunaan tower jenis tersebut bertujuan untuk optimalisasi lahan eksisting yang ada karena menggunakan jalur 150 kV eksisting. Proyek ini sangat strategis karena mampu menghemat biaya pokok penyediaan listrik hingga Rp 10 triliun per tahun.
Adapun 50 proyek strategis yang berhasil diselesaikan selama tahun 2021 ini antara lain:
Gardu Induk
1.GID 150 kV Sepatan II;
2.GI 150 kV Indonesia Torray Synthetics (ITS);
3.GI 150 kV Multi Nabati Asahan (MNA);
4.GI 150 kV Gunung Mulia Steel (GMS);
5.GI KTT 150 kV Sinar Sahabat;
6.Ext. GI 150 kV Sinar Sahabat;
7.Ext. GISTET 500 kV Kembangan;
8.Ext. GIS 150 kV Antasari;
9.GIS 150 kV Gambir Lama II;
10.Ext GIS 150 kV Poncol Baru II;
11.GIS 150 kV New Senayan;
12.GIS 150 kV Senayan Baru II;
13.GIS 150 kV Cipinang II/Jatinegara;
14.GIS 150 kV Kebon Sirih II;
15.GIS 150 kV Muara Karang New;
16.GIS 150 kV Pulo Gadung II;
17.Ext. 2 LB GIS 150 kV Grogol;
18.GIS 150 kV Tomang;
19.Ext. GIS 150 kV Kandang Sapi;
20.Ext. GIS 150 kV Penggilingan;
21.GIS 150 kV Penggilingan II/Rawa Kuning;
22.Ext. GI Tangerang Baru II;
23.GI 150 kV Tangerang Baru II;
24.Ext. GI 150 kV Rangkasbitung II;
25.GI 150 kV Bunar Baru;
26.Ext. GI 150 kV Sepatan.
Transmisi
Sementara itu, dalam menyongsong era digital dan revolusi industri 4.0, PLN berhasil membangun Gardu Induk Digital full pertama di Indonesia, yaitu Gardu Induk Digital (GID) 150 kV Sepatan II yang diresmikan pada 29 November lalu.
Gardu Induk Digital ini telah menggunakan teknologi maju, lebih aman, rendah karbon, dan lebih ramah lingkungan. Penggunakan teknologi terbaru dengan kabel fiber optic yang mengurangi penggunaan kabel tembaga hingga 80 persen, yang secara penuh dapat dioperasikan secara remote dan tanpa operator melalui jaringan internet.
Di sisi lain, PLN juga mencatat keberhasilan penyelesaian proyek SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan. Dengan jumlah tower dan panjang transmisi yang fantastis, yaitu sejumlah 157 tower dengan total panjang 94,38 kms, SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan bertujuan untuk menyalurkan energi listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW ke sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Khusus untuk Section Cikupa-Kembangan sendiri telah menggunakan desain Compact Lattice Tower yang pertama di Indonesia. Penggunaan tower jenis tersebut bertujuan untuk optimalisasi lahan eksisting yang ada karena menggunakan jalur 150 kV eksisting. Proyek ini sangat strategis karena mampu menghemat biaya pokok penyediaan listrik hingga Rp 10 triliun per tahun.
Adapun 50 proyek strategis yang berhasil diselesaikan selama tahun 2021 ini antara lain:
Gardu Induk
1.GID 150 kV Sepatan II;
2.GI 150 kV Indonesia Torray Synthetics (ITS);
3.GI 150 kV Multi Nabati Asahan (MNA);
4.GI 150 kV Gunung Mulia Steel (GMS);
5.GI KTT 150 kV Sinar Sahabat;
6.Ext. GI 150 kV Sinar Sahabat;
7.Ext. GISTET 500 kV Kembangan;
8.Ext. GIS 150 kV Antasari;
9.GIS 150 kV Gambir Lama II;
10.Ext GIS 150 kV Poncol Baru II;
11.GIS 150 kV New Senayan;
12.GIS 150 kV Senayan Baru II;
13.GIS 150 kV Cipinang II/Jatinegara;
14.GIS 150 kV Kebon Sirih II;
15.GIS 150 kV Muara Karang New;
16.GIS 150 kV Pulo Gadung II;
17.Ext. 2 LB GIS 150 kV Grogol;
18.GIS 150 kV Tomang;
19.Ext. GIS 150 kV Kandang Sapi;
20.Ext. GIS 150 kV Penggilingan;
21.GIS 150 kV Penggilingan II/Rawa Kuning;
22.Ext. GI Tangerang Baru II;
23.GI 150 kV Tangerang Baru II;
24.Ext. GI 150 kV Rangkasbitung II;
25.GI 150 kV Bunar Baru;
26.Ext. GI 150 kV Sepatan.
Transmisi