Alhamdulillah! Tahun Depan Bio Farma Produksi 77 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Senin, 27 Desember 2021 - 16:50 WIB
loading...
Alhamdulillah! Tahun Depan Bio Farma Produksi 77 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Pertengahan tahun depan Bio Farma siap produksi vaksin Covid-19. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut PT Bio Farma (Persero) mulai memproduksi vaksin Merah Putih dan BUMN pada Juli 2022 mendatang. Untuk tahap awal, ada sekitar 77 juta dosis vaksin yang diproduksi.



Sejak 13 Desember lalu, perseroan sudah melakukan uji klinis vaksin Covid-19 tersebut. Dan ditargetkan uji klinis fase 1, 2, dan 3 akan rampung pada awal 2022 mendatang. Erick pun meyakini produksi vaksin dalam negeri mampu menekan impor vaksin.

"Alhamdulillah untuk vaksin Bio Farma sendiri sudah mulai uji klinis pada 13 Desember (2021) kemarin. Dan tentu, kita harapkan dengan uji klinis ini ke-1, 2, dan 3, kita bisa menekan impor vaksin di tahun depan. Kita siap produksi 77 juta untuk tahap awal yang bisa mulai di bulan Juli (2022)," ujar Erick, Senin (27/12/2021).

Guna menekan impor bahan baku obat, Erick Thohir mengatakan BUMN Indofarma akan fokus dalam pengembangan industri herbal dan pengobatan. Erick menilai Indonesia memiliki alam dan kultur yang mumpuni guna mengembangkan industri tersebut.



“Industri herbal kita punya kekuatan. Memang kita mempunyai alam dan kultur mengenai industri herbal ini. Karena itu Indofarma akan fokus pada pengembangan industri herbal dan pengobatan,” kata dia.

Di lain sisi, pihaknya telah mengkonsolidasikan klaster kesehatan BUMN. Langkah itu merupakan bagian dari pembentukan ekosistem guna memperkuat ketahanan dan kemandirian kesehatan.

“Kita tahu ekosistem ini menjadi kunci. Kalau kita berdiri sendiri-sendiri, akhirnya tentu kita tidak punya kekuatan yang terpadu untuk menahan gelombang yang terjadi ke depannya,” ungkapnya.

Kementerian BUMN juga telah berhasil menggabungkan Bio Farma sebagai perusahaan induk (holding company) yang membawahi Kimia Farma, Indofarma, dan sejumlah rumah sakit yang berada di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC). Selain itu, secara bisnis Bio Farma diharapkan mampu membuka peluang baru dalam industri kesehatan, seperti industri vaksinasi.



“Karena itu kita coba sekarang bekerja sama dengan berbagai pihak apakah merupakan vaksin mRNA atau protein rekombinan yang hari ini memang masih terus kita jajaki,” lanjutnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)