Pasar WLAN Terus Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19

Jum'at, 24 Desember 2021 - 09:19 WIB
loading...
Pasar WLAN Terus Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19
Di penghujung tahun 2021, TP-Link memperkenalkan produk terbaru yang dilengkapi sistem Wi-Fi 6. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak dan menebar ketidakpastian global, pasar WLAN (Wireless Local Area Network) segmen enterprise secara global mempertahankan momentum pertumbuhan pada kuartal III/2021.

Berdasarkan data lembaga riset pasar International Data Corporation (IDC), pasar WLAN enterprise tumbuh 11,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan pendapatan mencapai USD1,9 miliar.

Sedangkan untuk segmen pasar WLAN consumer global, pendapatan sebesar USD2,4 miliar atau menurun 7,3% yoy. Secara keseluruhan (enterprise dan consumer), pasar WLAN secara global tumbuh 0,4% yoy.

Manajer Riset, Infrastruktur dan Jaringan IDC Brandon Butler mengatakan, pasar WLAN segmen enterprise menghadapi tantangan karena pandemi Covid-19 terus menabur ketidakpastian dan masalah rantai pasok yang berdampak pada pasar di seluruh sektor teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK).



Kendati demikian, kata dia, WLAN segmen enterprise merupakan pasar dinamis yang terus tumbuh selama tiga kuartal pertama tahun 2021 ini.

“Pendorong utama penjualan WLAN enterprise adalah Wi-Fi 6, yang lagi-lagi mendongkrak penyerapan di pasar," ujarnya, dikutip dari laman IDC, Jumat (24/12/2021).

Dia membeberkan, pada pasar WLAN enterprise global, titik akses atau AP (access point) yang mendukung Wi-Fi 6 memiliki porsi sekitar 50,7% pengapalan dan 62,2% pendapatan. Di segmen pasar consumer, produk Wi-Fi 6 juga terus tumbuh, dengan porsi pendapatan naik dari 24,5% di kuartal II/2021 menjadi 27,9%.



Wi-Fi 6 atau 802.11ax merupakan standar Wi-Fi terbaru yang disebut-sebut lebih unggul dari Wi-Fi 5, salah satunya terkait throughput yang lebih tinggi ketika banyak perangkat yang terhubung.

Salah satu perusahaan yang memiliki produk dengan sistem Wi-Fi 6 adalah TP-Link. Perusahaan penyedia perangkat jaringan internet dan aksesoris terkemuka di dunia tersebut di penghujung tahun ini memperkenalkan tiga produk terbaru yaitu Deco X20, Archer AX23 dan Archer C64.

Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia dalam acara media gathering akhir tahun di Jakarta, Selasa (14/12/2021), menjelaskan, Deco X20 merupakan sistem Wi-Fi 6 mesh dual-band yang dirancang untuk rumah yang luas, terjangkau dan mudah digunakan. Sedangkan Archer AX23 adalah router Wi-Fi 6 dual band, dengan Wi-Fi 1,8 Gbps super cepat.

“Adapun Archer C64 adalah router Wi-Fi MU-MIMO dual band yang memungkinkan manajemen jaringan yang mudah di ujung jari Anda melalui aplikasi TP-Link Tether,” paparnya.

Yoshia menambahkan, TP-Link yang sudah hadir di Indonesia sejak 2009, menghadirkan tiga sub-brand yang semakin berkembang dan diterima luas oleh publik yaitu Mercusys, Tapo dan VIGI.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang menjadikan TP-Link sebagai bagian dari kehidupan mereka selama menghadapi pandemi Covid-19 dan era digital saat ini.



Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020 lalu membuat banyak perubahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas secara virtual sehingga kebutuhan akan akses internet di rumah meningkat tajam.

Pada tahun lalu, bisnis TP-Link secara global pun tumbuh positif. Dengan konsistensinya, TP-Link berada di peringkat pertama sebagai penyedia perangkat WLAN global selama 10 tahun, sebagaimana disebutkan pada laporan kuartal IV/2020 IDC Wireless LAN Tracker. Secara global, TP-Link menguasai 17,8% pangsa pasar dan memasok distribusi ke lebih dari 170 negara.

Yoshia optimistis pada tahun kedua pandemi ini TP-Link Indonesia mampu mempertahankan dan bahkan mengembangkan bisnis melalui analisis kebutuhan masyarakat di masa pandemi dengan baik, mendorong roda perekonomian Indonesia, serta berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas bangsa.

“TP-Link juga berhasil membantu menjalankan roda perekonomian Indonesia dengan mendukung kebutuhan networking yang baik selama pandemi, sehingga tingkat produktivitas tidak menurun,” tuturnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1885 seconds (0.1#10.140)