Memandang 2022, 87% Pelaku Bisnis di Indonesia Pede Revenue Meningkat

Rabu, 29 Desember 2021 - 12:24 WIB
loading...
Memandang 2022, 87%...
Menatap tahun baru 2022, pelaku bisnis Indonesia memandang optimis 12 bulan ke depan. Hal ini berdasarkan laporan tahunan Grant Thornton International Business Report (IBR). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menatap tahun baru 2022 , pelaku bisnis Indonesia memandang optimis 12 bulan ke depan. Hal ini berdasarkan laporan tahunan Grant Thornton International Business Report (IBR) untuk menggambarkan persepsi pelaku bisnis global termasuk Indonesia terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi.

"Meski belum pulih sepenuhnya, namun optimisme meningkatnya pertumbuhan ekonomi 2022 dapat kita lihat dari daya beli masyarakat dan geliat perekonomian yang semakin membaik sejak kuartal III lalu,“ ujar CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani.



Tahun 2021 ini merupakan tahun yang cukup berat bagi Indonesia, di mana pemerintah Indonesia harus menangani pandemi Covid-19, namun secara bersamaan juga harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi. Penyelesaian pandemi Covid-19 merupakan kunci dalam pemulihan ekonomi nasional.

Dalam laporan tahun ini memaparkan 87% pelaku bisnis Indonesia optimis pendapatan (revenue) akan meningkat selama 12 bulan ke depan. Angka ini sangat menggembirakan karena menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 1 secara global, diikuti Vietnam (82%) dan India (80%).

Laporan terbaru IBR Grant Thornton juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan untuk ekspektasi pelaku bisnis terkait sektor ekspor (72%) dan laba (profitability) bisnis mereka akan meningkat pada tahun 2022. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 dan ke-2 secara global.

Pandangan Pelaku Bisnis Indonesia terhadap Aplikasi Peduli Lindungi

Dalam Laporan IBR tahun ini juga terlihat pandangan pelaku bisnis Indonesia terhadap aplikasi PeduliLindungi. Hasil survei menyebutkan 37% dari pelaku bisnis Indonesia berpendapat bahwa aplikasi PeduliLindungi memberikan dampak besar terhadap perkembangan bisnis mereka.

Pelaku bisnis berpendapat bahwa aplikasi PeduliLindungi cukup efisien dalam memberikan informasi, navigasi lokasi dan status pekerja terkait Covid-19 sehingga memberikan kontribusi terhadap produktivitas perusahaan. Namun dalam segi penggunaan, pembatasan jumlah konsumen sedikit banyak berdampak pada jumlah pengunjung tempat usaha.



Selain itu dari segi keamanan data, ada kekhawatiran pelaku bisnis Indonesia terhadap keamanan baik data perusahaan maupun data karyawan, yang bisa diakses secara ilegal dan disebar.

“Keseimbangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kesehatan masyarakat amat diperlukan.Dalam waktu dekat kita perlu waspada akan adanya varian baru dan juga risiko lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru yang dapat berpengaruh negatif pada situasi pemulihan ekonomi,“ ungkap Johanna Gani.

"Di tahun depan pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakan fiskal untuk meningkatkan daya beli masyarakat seperti insentif ekonomi bagi dunia usaha. Selain tentunya tetap diperlukan sinergi yang tinggi antara pemerintah dan masyarakat dalam hal pengendalian pandemi yang berdampak pada pemulihan ekonomi,” tutup Johanna.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2156 seconds (0.1#10.140)