Mendorong Digitalisasi 3P: Pasar, Pariwisata dan Parkir
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Mitra Transaksi Indonesia (Yokke) bekerja sama dengan PT Mitra Kasih Perkasa (MKP) melakukan penandatanganan kerja sama digitalisasi dan penerapan tiket elektronik pada tanggal 18 November 2021 lalu. Kerjasama ini membidik segmen Pariwisata, Parkir dan Pasar Tradisional dalam rangka mendukung Gerakan Non-Tunai yang dicanangkan pemerintah.
Pemilihan tiga segmen fokus ini adalah karena ketiganya merupakan segmen penting yang erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat dan penggunaan transaksi non-tunai masih relatif kecil sehingga memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.
Niniek memaparkan, bahwa layanan yang disediakan Yokke dan MKP yang komprehensif, user friendly (bagi pengelola maupun konsumen) dan dengan harga terjangkau dapat menjadi solusi pengelolaan bisnis perparkiran, pasar tradisional dan objek wisata menjadi lebih mudah, transparan dan akuntabel. Digitalisasi ini juga tentunya sebagai wujud nyata perluasan gerakan non-tunai dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Menurut CEO MKP Nicholas Anggada menjelaskan, sistem e-Ticketing atau tiket elektronik yang dimiliki oleh MKP sudah sangat terbukti berjalan dengan baik di berbagai daerah di Indonesia.
“Dengan adanya digitalisasi dan penerapan tiket elektronik di berbagai sektor ini, sangat membantu masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran, karena tidak ada alasan lagi orang tidak jadi mengunjungi suatu lokasi karena tidak membawa kurang cash, digitalisasi payment sistem ini sudah mampu menerima pembayaran menggunakan kartu debit, kartu kredit, kartu prabayar (prepaid) dan juga QRIS. Selain itu juga bagi pengelola, akan sangat amat terbantu dengan adanya infrastruktur digital yang sangat mudah digunakan,“ paparnya.
CEO MKP eTicketing juga menjelaskan kendala-kendala kebocoran pendapatan yang biasa di hadapi oleh industri pariwisata, parkir dan pasar akibat ketiadaan sistem pembayaran yang terpadu di loket penjualan untuk pengunjung, dan adanya resiko cash in transit yang besar dapat dieliminasi dengan digitalisasi sistem ini.
Pemilihan tiga segmen fokus ini adalah karena ketiganya merupakan segmen penting yang erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat dan penggunaan transaksi non-tunai masih relatif kecil sehingga memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.
Niniek memaparkan, bahwa layanan yang disediakan Yokke dan MKP yang komprehensif, user friendly (bagi pengelola maupun konsumen) dan dengan harga terjangkau dapat menjadi solusi pengelolaan bisnis perparkiran, pasar tradisional dan objek wisata menjadi lebih mudah, transparan dan akuntabel. Digitalisasi ini juga tentunya sebagai wujud nyata perluasan gerakan non-tunai dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Menurut CEO MKP Nicholas Anggada menjelaskan, sistem e-Ticketing atau tiket elektronik yang dimiliki oleh MKP sudah sangat terbukti berjalan dengan baik di berbagai daerah di Indonesia.
“Dengan adanya digitalisasi dan penerapan tiket elektronik di berbagai sektor ini, sangat membantu masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran, karena tidak ada alasan lagi orang tidak jadi mengunjungi suatu lokasi karena tidak membawa kurang cash, digitalisasi payment sistem ini sudah mampu menerima pembayaran menggunakan kartu debit, kartu kredit, kartu prabayar (prepaid) dan juga QRIS. Selain itu juga bagi pengelola, akan sangat amat terbantu dengan adanya infrastruktur digital yang sangat mudah digunakan,“ paparnya.
CEO MKP eTicketing juga menjelaskan kendala-kendala kebocoran pendapatan yang biasa di hadapi oleh industri pariwisata, parkir dan pasar akibat ketiadaan sistem pembayaran yang terpadu di loket penjualan untuk pengunjung, dan adanya resiko cash in transit yang besar dapat dieliminasi dengan digitalisasi sistem ini.
(akr)