Diganti Robot, Jutaan Buruh Terancam Menganggur

Selasa, 04 Januari 2022 - 21:05 WIB
loading...
Diganti Robot, Jutaan...
Robot melakukan perakitan mesin di industri mobil. FOTO/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan penggunaan teknologi digital akan ada banyak jenis usaha yang tidak berkembang bahkan jutaan buruh terancam jadi pengangguran .

Seperti industri padat karya misalnya, bakal digantikan dengan mesin. Proses otomatisasi diperkirakan akan semakin masif dalam beberapa waktu ke depan. Sebab itu, pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja/buruh di era digitalisasi.

"Perubahan tersebut tentunya tidak hanya terjadi pada jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, maupun skill yang dibutuhkan. Namun tantangan ketenagakerjaan di masa depan juga berubah. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh stakeholders ketenagakerjaan harus terus bersiap untuk meningkatkan pelindungan bagi pekerja/buruh," kata Menaker Ida melalui pernyataan resmi, Selasa (4/1/2022).



Guna meningkatkan pelindungan tersebut, Menaker Ida mengingatkan seluruh stakeholders untuk menjadikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai isu penting di tengah dinamika era digitalisasi. "Tujuannya agar pekerja/buruh kita memiliki pelindungan yang memadai dari sisi K3, agar terhindar dari risiko-risiko seperti kecelakaan kerja," katanya.

Selain itu, dengan adanya perubahan karakter pekerjaan, isu terkait hak-hak pekerja/buruh juga harus dikedepankan. "Sehingga era digitalisasi yang tujuannya untuk memudahkan, menjadikan segala sesuatu lebih efektif dan efisien, tidak menjadikan para pekerja/buruh tereduksi hak-hak dan kesejahterannya," ujarnya.



Untuk itu, dalam peringatan Bulan K3 Tahun 2022, pihaknya mengusung tema Penerapan Budaya K3 pada Setiap Kegiatan Usaha Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi. "Sekali lagi, tema ini mengajak kita semua agar isu pelindungan pekerja ini tidak terkesampingkan di tengah perubahan dunia industri di era digitalisasi," ujarnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)