Deg-degan Krisis Listrik, Erick Thohir dan Arifin Tasrif Datangi PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor Pusat PT PLN (Persero). Sidak dilakukan menyusul ancaman krisis listrik akibat kekuarangan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik PLN.
Erick mengatakan, kedatangannya bersama Arifin Tasrif mematikan pasoka liquefied natural gas (LNG) dan batubara yang digunakan PLN sebagai sumber pembangkit listrik. Pasalnya, suplai batubara dan LNG sebagai sumber energi utama untuk mendukung pasokan listrik nasional.
"Sesuai dengan konferensi pers yang dilakukan Bapak Presiden (Jokowi) kemarin malam, kami, empat Menteri tadi malam langsung mengadakan rapat mendadak dipimpin Pak Menteri ESDM, saya lalu ada Menteri Perdagangan kita undang, dan Menteri Perhubungan karena ada hubungan dengan logistik," ujar Erick, Selasa (4/1/2022).
Erick mengatakan kunjungan ke PLN terbilang mendadak. Awalnya, dia tengah menyaksikan paparan Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait pemetaan dan memastikan distribusi LNG dan batu bara yang baru selesai pukul 15.00 WIB.
"Pak Arifin lalu mengajak karena ingin melihat pada situasi benar-benar di lapangan supaya saya sebagai Menteri BUMN juga kan yang salah satu ditangani batubara dari PT Bukit Asam, kan juga bertanggung jawab," katanya.
Namun, Erick dan Arifin tak dapat bertemu direksi PLN lantaran dua direksi yang diduga positif Covid-19 sepulang dari Bali. Pemegang saham lalu meminta direksi untuk melaporkan dan memaparkan kondisi setiap PLTU secara virtual.
"Rekan-rekan direksi PLN rupanya lagi lockdown karena ada direksi yang terkena sepertinya, kita memaklumi, tapi besok kalau zoom meeting tidak ada alasan tidak bisa join, jadi besok kita akan zoom meeting benar-benar memetakan per PLTU bagaimana kondisinya, supaya nanti yang diarahkan bapak presiden jangan sampai ada kendala, apalagi kita ekonominya lagi bagus sekali sekarang, lagi tumbuh terus," lanjutnya.
Erick menilai dalam situasi seperti ini, seluruh elemen, baik kementerian, BUMN, pengusaha harus bergotong royong dan tidak saling menyalahkan. Dia, mencontohkan kesigapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang telah menghubungi para pelaku usaha logistik swasta, INSA dan ALFI, yang siap mendukung distribusi pasokan untuk PLN.
Dia juga memastikan, BUMN akan mendukung kebijakan pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam negeri ini menjadi prioritas. Bahkan, Erick telah menelepon direksi PLN, PT Bukit Asam, dan PT Pertamina untuk memastikan adanya kerja sama dan tidak mengedepankan ego sektoral dalam menghadapi situasi saat ini.
"Saya juga setuju pihak swasta yang memang tidak disiplin seperti pernyatan bapak presiden ya harus dihukum, bahkan dicabut, tetapi juga jangan disamaratakan kalau ada yang bagus lalu disamaratakan ini salah semua, tidak. Makanya solusinya bukan saling menyalahkan, tapi bergotong royong menyelesaikan masalah," ungkapnya.
Erick mengatakan, kedatangannya bersama Arifin Tasrif mematikan pasoka liquefied natural gas (LNG) dan batubara yang digunakan PLN sebagai sumber pembangkit listrik. Pasalnya, suplai batubara dan LNG sebagai sumber energi utama untuk mendukung pasokan listrik nasional.
"Sesuai dengan konferensi pers yang dilakukan Bapak Presiden (Jokowi) kemarin malam, kami, empat Menteri tadi malam langsung mengadakan rapat mendadak dipimpin Pak Menteri ESDM, saya lalu ada Menteri Perdagangan kita undang, dan Menteri Perhubungan karena ada hubungan dengan logistik," ujar Erick, Selasa (4/1/2022).
Erick mengatakan kunjungan ke PLN terbilang mendadak. Awalnya, dia tengah menyaksikan paparan Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait pemetaan dan memastikan distribusi LNG dan batu bara yang baru selesai pukul 15.00 WIB.
"Pak Arifin lalu mengajak karena ingin melihat pada situasi benar-benar di lapangan supaya saya sebagai Menteri BUMN juga kan yang salah satu ditangani batubara dari PT Bukit Asam, kan juga bertanggung jawab," katanya.
Namun, Erick dan Arifin tak dapat bertemu direksi PLN lantaran dua direksi yang diduga positif Covid-19 sepulang dari Bali. Pemegang saham lalu meminta direksi untuk melaporkan dan memaparkan kondisi setiap PLTU secara virtual.
"Rekan-rekan direksi PLN rupanya lagi lockdown karena ada direksi yang terkena sepertinya, kita memaklumi, tapi besok kalau zoom meeting tidak ada alasan tidak bisa join, jadi besok kita akan zoom meeting benar-benar memetakan per PLTU bagaimana kondisinya, supaya nanti yang diarahkan bapak presiden jangan sampai ada kendala, apalagi kita ekonominya lagi bagus sekali sekarang, lagi tumbuh terus," lanjutnya.
Erick menilai dalam situasi seperti ini, seluruh elemen, baik kementerian, BUMN, pengusaha harus bergotong royong dan tidak saling menyalahkan. Dia, mencontohkan kesigapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang telah menghubungi para pelaku usaha logistik swasta, INSA dan ALFI, yang siap mendukung distribusi pasokan untuk PLN.
Dia juga memastikan, BUMN akan mendukung kebijakan pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam negeri ini menjadi prioritas. Bahkan, Erick telah menelepon direksi PLN, PT Bukit Asam, dan PT Pertamina untuk memastikan adanya kerja sama dan tidak mengedepankan ego sektoral dalam menghadapi situasi saat ini.
"Saya juga setuju pihak swasta yang memang tidak disiplin seperti pernyatan bapak presiden ya harus dihukum, bahkan dicabut, tetapi juga jangan disamaratakan kalau ada yang bagus lalu disamaratakan ini salah semua, tidak. Makanya solusinya bukan saling menyalahkan, tapi bergotong royong menyelesaikan masalah," ungkapnya.
(nng)