Booming Energi Bersih Bakal Ciptakan 20.000 Pekerjaan Baru
loading...
A
A
A
Sejumlah riset mengungkap bahwa generasi milenial punya ketertarikan khusus terhadap lingkungan hidup. Karena itu, mereka menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Namun, Koiromah melihat, yang terlibat dalam green job tidak hanya generasi milenial.
Jajaran direktur perusahaan pembangkit listrik, misalnya, bisa jadi punya ketertarikan terhadap lingkungan atau ketertarikan itu didorong oleh regulasi, misalnya tentang penggunaan energi terbarukan. Secara usia, generasi mereka berada di atas generasi milenial.
Menurut Koiromah, banyak peluang untuk masuk ke green job tanpa melihat generasinya. Yang perlu dilakukan kemudian adalah menambah kapasitas diri. Sama seperti mahasiswa yang baru lulus kuliah. Ketika diterima di satu perusahaan, ia akan diberi berbagai training oleh perusahaan agar memiliki skill yang tepat.
Ketika berpindah ke energi terbarukan, para direktur ini punya pemikiran dan skill yang dibutuhkan. Karena, sebenarnya hard skill untuk pekerjaan konvensional maupun green job akan sama saja. Mereka hanya perlu menambah atau mengasah skill, serta upgrade pengetahuan.
“Karena green job berarti melakukan praktik yang memperhatikan kelestarian lingkungan, orang yang melakoni pekerjaan itu perlu memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup, antara lain tentang perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, regulasi terkait lingkungan, cara mengurangi limbah, juga sistem daur ulang yang bisa diaplikasikan di perusahaan. Akan lebih baik lagi, jika di kantor ia mempraktikkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Misalnya, mengurangi penggunaan kertas dan memakai listrik seperlunya saja,” kata Koiromah.
Jajaran direktur perusahaan pembangkit listrik, misalnya, bisa jadi punya ketertarikan terhadap lingkungan atau ketertarikan itu didorong oleh regulasi, misalnya tentang penggunaan energi terbarukan. Secara usia, generasi mereka berada di atas generasi milenial.
Menurut Koiromah, banyak peluang untuk masuk ke green job tanpa melihat generasinya. Yang perlu dilakukan kemudian adalah menambah kapasitas diri. Sama seperti mahasiswa yang baru lulus kuliah. Ketika diterima di satu perusahaan, ia akan diberi berbagai training oleh perusahaan agar memiliki skill yang tepat.
Ketika berpindah ke energi terbarukan, para direktur ini punya pemikiran dan skill yang dibutuhkan. Karena, sebenarnya hard skill untuk pekerjaan konvensional maupun green job akan sama saja. Mereka hanya perlu menambah atau mengasah skill, serta upgrade pengetahuan.
“Karena green job berarti melakukan praktik yang memperhatikan kelestarian lingkungan, orang yang melakoni pekerjaan itu perlu memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup, antara lain tentang perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, regulasi terkait lingkungan, cara mengurangi limbah, juga sistem daur ulang yang bisa diaplikasikan di perusahaan. Akan lebih baik lagi, jika di kantor ia mempraktikkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Misalnya, mengurangi penggunaan kertas dan memakai listrik seperlunya saja,” kata Koiromah.
(akr)