IHSG Jatuh 2,27% dari Level Goceng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi mendalam pada Rabu (10/6/2020). Indeks ditutup jatuh 114,37 poin atau 2,27% ke level 4.920,68.
Mengawali perdagangan, IHSG langsung turun 34,51 poin atau 0,68% menjadi 5.000,55. Sepanjang Rabu ini, Indeks diperdagangkan di kisaran 4.892,82-5.036,86.
Seluruh atau 10 indeks sektoral ditutup negatif, dengan enam diantaranya jatuh lebih dari 2%. Penurunan terbesar terjadi pada sektor perkebunan -3,51%, konstruksi -3,32%, industri dasar -2,91%, keuangan -2,80%, aneka industri -2,68%, dan manufaktur -2,33%.
Dari 668 saham emiten yang diperdagangkan, 393 melemah, 153 stagnan dan 122 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp10,97 triliun dari 10 miliar unit saham. Asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp515,45 miliar yang membuat IHSG keluar dari level goceng.
Melansir CNBC, Rabu (10/6/2020), pasar saham Asia Pasifik ditutup beragam karena data inflasi China pada bulan Mei, meleset dari harapan. Biro Statistik Nasional China melaporkan Indeks Harga Produsen bulan Mei turun 3,7%, lebih besar dari penurunan 3,3% yang diperkirakan para analis.
Dan Indeks Harga Konsumen China pada bulan Mei, hanya naik 2,4%, meleset dari perkiraan para ekonom yaitu naik 2,7%, dalam jajak pendapat Reuters.
Hasil tersebut membuat Indeks Shanghai China turun 0,42% menjadi 2.943,75. Indeks Hang Seng Hong melemah 0,2% ke level 25.051,31.
Di Jepang, Nikkei 225 ditutup lebih tinggi 0,15% menjadi 23.124,95, namun Topix berkurang 0,23% ke posisi 1.624,71. Kospi Korea Selatan bertambah 0,31% ke 2.195,69. ASX 200 Australia naik tipis 0,06% menjadi 6.148,40.
Mengawali perdagangan, IHSG langsung turun 34,51 poin atau 0,68% menjadi 5.000,55. Sepanjang Rabu ini, Indeks diperdagangkan di kisaran 4.892,82-5.036,86.
Seluruh atau 10 indeks sektoral ditutup negatif, dengan enam diantaranya jatuh lebih dari 2%. Penurunan terbesar terjadi pada sektor perkebunan -3,51%, konstruksi -3,32%, industri dasar -2,91%, keuangan -2,80%, aneka industri -2,68%, dan manufaktur -2,33%.
Dari 668 saham emiten yang diperdagangkan, 393 melemah, 153 stagnan dan 122 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp10,97 triliun dari 10 miliar unit saham. Asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp515,45 miliar yang membuat IHSG keluar dari level goceng.
Melansir CNBC, Rabu (10/6/2020), pasar saham Asia Pasifik ditutup beragam karena data inflasi China pada bulan Mei, meleset dari harapan. Biro Statistik Nasional China melaporkan Indeks Harga Produsen bulan Mei turun 3,7%, lebih besar dari penurunan 3,3% yang diperkirakan para analis.
Dan Indeks Harga Konsumen China pada bulan Mei, hanya naik 2,4%, meleset dari perkiraan para ekonom yaitu naik 2,7%, dalam jajak pendapat Reuters.
Hasil tersebut membuat Indeks Shanghai China turun 0,42% menjadi 2.943,75. Indeks Hang Seng Hong melemah 0,2% ke level 25.051,31.
Di Jepang, Nikkei 225 ditutup lebih tinggi 0,15% menjadi 23.124,95, namun Topix berkurang 0,23% ke posisi 1.624,71. Kospi Korea Selatan bertambah 0,31% ke 2.195,69. ASX 200 Australia naik tipis 0,06% menjadi 6.148,40.
(bon)