5 Hari Turun Tajam, IHSG Berpeluang Rebound di Akhir Pekan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lima hari berturut-turut mengalami penurunan tajam, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada akhir pekan ini. Indeks saham diprediksi akan berada di rentang 6.863-6.969 pada perdagangan Jumat (14/10/2022).
Analis MNC Sekuritas, yang juga menjadi Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Edwin Sebayang mengungkapkan, IHSG bakal menguat didorong oleh penguatan indeks Dow Jones Wall Street, data inflasi AS, hingga naiknya harga komoditas minyak.
"IHSG berpeluang rebound alias menguat Jumat ini, setelah turun cukup tajam selama lima hari berturut-turut. Sentimen positif lain pendorong penguatan IHSG berasal dari naiknya harga komoditas minyak," jelas Edwin dalam risetnya, Jumat (14/10/2022).
Indeks Dow Jones Industrial sendiri naik sebesar 2,83% sebagai dampak dari aksi technical support dan short covering di tengah release data inflasi September yang naik 0,4% MoM dan 8,2% YoY.
Sementara US Core Inflation bulan September naik 0,6% MoM dan 6,6% YoY. Sedangkan naiknya harga komoditas minyak sebesar 2,56% serta sedikit turunnya USD Futures Indeks berpengaruh mengurangi tekanan terhadap pelemahan rupiah.
Untuk hari ini Edwin menyebut sejumlah saham yang bisa dipertimbangkan investor, di antaranya:
BDMN: Rp2.860-Rp3.160
ESSA: Rp945-Rp1.045
BMRI: Rp9.000-Rp9.950
MYOR: Rp1.940-Rp2.140
MAPI: Rp1.150-Rp1.260
Analis MNC Sekuritas, yang juga menjadi Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Edwin Sebayang mengungkapkan, IHSG bakal menguat didorong oleh penguatan indeks Dow Jones Wall Street, data inflasi AS, hingga naiknya harga komoditas minyak.
"IHSG berpeluang rebound alias menguat Jumat ini, setelah turun cukup tajam selama lima hari berturut-turut. Sentimen positif lain pendorong penguatan IHSG berasal dari naiknya harga komoditas minyak," jelas Edwin dalam risetnya, Jumat (14/10/2022).
Indeks Dow Jones Industrial sendiri naik sebesar 2,83% sebagai dampak dari aksi technical support dan short covering di tengah release data inflasi September yang naik 0,4% MoM dan 8,2% YoY.
Sementara US Core Inflation bulan September naik 0,6% MoM dan 6,6% YoY. Sedangkan naiknya harga komoditas minyak sebesar 2,56% serta sedikit turunnya USD Futures Indeks berpengaruh mengurangi tekanan terhadap pelemahan rupiah.
Untuk hari ini Edwin menyebut sejumlah saham yang bisa dipertimbangkan investor, di antaranya:
BDMN: Rp2.860-Rp3.160
ESSA: Rp945-Rp1.045
BMRI: Rp9.000-Rp9.950
MYOR: Rp1.940-Rp2.140
MAPI: Rp1.150-Rp1.260
(eyt)