eFishery Peroleh Pendanaan Seri C Senilai Rp1,286 Triliun

Selasa, 11 Januari 2022 - 13:08 WIB
loading...
eFishery Peroleh Pendanaan Seri C Senilai Rp1,286 Triliun
Co-founders eFishery Gibran Huzaifah (kiri) dan Chrisna Aditya
A A A
JAKARTA - Start-up agritech Indonesia, eFishery hari ini mengumumkan mendapatkan pendanaan seri C senilai USD90 juta atau setara dengan Rp1,286 triliun (kurs Rp14.289 per dolar AS). Ini merupakan pendanaan terbesar di dunia yang diperoleh perusahaan rintisan di bidang teknologi akuakultur.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/1/2022), Pendanaan ini dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India. Partisipasi dari investor lainnya yaitu the Northstar Group, Go-Ventures, Aqua-Spark, dan Wavemaker Partners.

(Baca juga:Ajak Masyarakat Makan Ikan, eFishery Gelar Kampanye Fishtival)

Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan platform dan layanan serta memperkuat produk digital eFishery dan menjadikannya ‘koperasi’ digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. eFishery juga akan berekspansi secara regional dengan menargetkan 10 negara teratas dalam produksi akuakultur, seperti India dan Cina.

“Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di dunia dan sektor akuakulturnya memegang peranan penting dalam memproduksi pangan bagi populasi dunia yang terus meningkat,” ungkap Anna Lo, Investment Director dari SoftBank Investment Advisers.

(Baca juga:eFishery Permudah Akses Pembiayaan ke Pembudidaya Ikan)

Menurut Anna Lo, eFishery mempelopori adopsi teknologi untuk pembudidaya ikan dan udang lokal dengan platform end-to-end yang lengkap. Platform mendukung mereka untuk meningkatkan produktivitas di seluruh rantai pasok, mulai dari teknologi, pasokan pakan, produksi budidaya, hingga penjualan produk segar hasil panen.

“Kami senang dapat bermitra dengan eFishery dan mendukung mereka untuk menyediakan produk pangan hasil perikanan yang andal dan berkelanjutan ke Indonesia dan wilayah lainnya,” kata Anna Lo.

Berbasis di Bandung, eFishery merevolusi industri budidaya ikan dan udang yang tradisional dan menyediakan solusi yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan hasil budidaya ikan dan udang. eFishery menawarkan platform ujung-ke-ujung yang terintegrasi dan memberikan pembudidaya ikan dan udang akses terhadap teknologi, pakan, pembiayaan, dan pasar.

(Baca juga:eFishery Ajak Milenial Bangun Ekosistem Industri Akuakultur)

Sejak didirikan 2013, ribuan smart feeders telah digunakan dan melayani lebih dari 30.000 pembudidaya dari 24 provinsi di Indonesia. Di puncak pandemi, eFishery meningkatkan jaringannya sepuluh kali lipat sejak Desember 2020, dan memperkuat adopsi layanan penjualan pakan serta ikan hasil budidaya.

Aakash Kapoor, VP, Sequoia India mengatakan dengan pasar sebesar USD20 miliar serta rantai pasok yang kompleks dan terfragmentasi, akuakultur menjadi salah satu peluang terbesar dan paling menarik di Indonesia. “Hal itu yang menjadikan kerjasama dengan eFishery, sebagai pemimpin pasar di sektor ini, menjadi menarik,” ungkap Aakash Kapoor.

Menurut Johan Surani, VP, Sequoia India, eFishery menawarkan berbagai produk, mulai dari teknologi seperti alat pemberi pakan, pengadaan pakan, hingga penjualan hasil panen. Seluruh elemen tersebut, dikombinasikan dengan akses terhadap pembiayaan, menjadikan model bisnis eFishery komprehensif dan strategis untuk melayani pasar ini.

“Tim Sequoia Capital India terkesan dengan pertumbuhan dan fundamental bisnis yang kuat dan bersemangat dengan prospek masa depan eFishery,” ujar Johan Surani.

Rangkaian inovasi yang eFishery ciptakan di antaranya eFarm dan eFisheryKu. eFarm merupakan platform online yang menyediakan informasi lengkap dan mudah dipahami mengenai operasional tambak udang pembudidaya. Sedangkan eFisheryKu merupakan platform terintegrasi di mana pembudidaya ikan dapat membeli berbagai keperluan budidaya, seperti pakan ikan, dengan harga yang kompetitif.

Pembudidaya juga dapat mengajukan permodalan melalui eFund, yang menghubungkan pembudidaya ikan secara langsung dengan institusi keuangan. Komponen utama dari eFund adalah Kabayan (Kasih, Bayar Nanti), sebuah layanan yang memberikan pembudidaya ikan modal produktif yang dapat digunakan untuk membeli sarana produksi budidaya dengan sistem pembayaran tempo.

Keseluruhan proses dilakukan secara praktis melalui aplikasi eFisheryKu. Hingga saat ini, lebih dari 7.000 pembudidaya telah didukung oleh layanan ini, dengan total pinjaman yang disetujui melebihi Rp400 miliar.

(Baca juga:eFishery Beri Kontribusi Rp390,43 Miliar ke Perekonomian RI)

Gibran Huzaifah, Co-founder dan CEO eFishery mengatakan pihaknya fokus menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pembudidaya. Melalui pengenalan teknologi yang baru, pihaknya merampingkan usaha budidaya ikan dan udang, menjadikan industri ini lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Sebagai contoh, teknologi di hilir, eFeeder mampu mempercepat siklus panen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 26%. Platform ini juga menghubungkan pembudidaya langsung dengan pembeli melalui teknologi di hilir, eFresh, sehingga meningkatkan daya jual.

“Hasilnya, solusi kami mampu menurunkan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan pembudidaya hingga 45%,” kata Gibran Huzaifah.

Menurut Gibran, pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan, ekspansi regional, dan mencapai target untuk menjadi perusahaan teknologi akuakultur terdepan. “Kami sangat senang dapat bermitra dengan Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India, yang kami yakini dapat menambah nilai signifikan pada platform kami,” katanya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1684 seconds (0.1#10.140)