Ini Biang Kerok Kenaikan Harga Tahu dan Tempe

Selasa, 11 Januari 2022 - 16:09 WIB
loading...
Ini Biang Kerok Kenaikan Harga Tahu dan Tempe
Harga tempe dan tahu naik karena harga kedelai juga naik. Foto/IsraTriansyah/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin mengungkap, kenaikan harga tahu tempe dipicu oleh harga kedelai di Amerika Serikat (AS). Di Negeri Paman Sam itu, harga kedelai terus mengalami kenaikan.



"Saat ini harga komoditas kedelai sedang mengalami kenaikan. Kalau dilihat saat Juli 2021 kemarin mencapai USD14 atau setara dengan Rp8.924 per kikogram landed price per bushel. Sementara harga bulan sebelumnya USD13 per bushel, ini kenaikan pelan tapi pasti," ujar Aip saat dihubungi, Selasa (11/1/2022).

Menurut Aip, jika harga kedelai di Indonesia dibanderol Rp10.000-10.500 per kilogram, itu masih dalam batas wajar. Pasalnya, harga tersebut sudah termasuk biaya transportasi.

Begitu pula dengan kenaikan harga tempe di konsumen. Akibat harga bahan baku merangkak naik, tempe kini dibanderol di kisaran Rp 14.000-16.000 per kg.



Gakoptindo pun berharap Kementerian Perdagangan dapat mengekspos naiknya harga tempe ke masyarakat. Sehingga masyarakat dan pedagang tidak terkejut dengan perubahan harga yang terjadi.

"Kami minta tolong ke Kementerian Perdagangan untuk mengekspos ke masyarakat bahwa naiknya tempe ini wajar. Jadi masyarakat dan pedagang di pasar bisa ngerti kalo ini dinaikan harganya," ungkapnya.

Ia pun memprediksi kenaikan harga ini juga dikarenakan datangnya perayaan hari raya Imlek, sehingga permintaan kedelai di China naik. Angkanya diproyeksikan tembus 90-100 juta ton.

Baca juga: 4 Gedung Angker di Tangerang, Nomor 3 Ada Makam di Basemen Mal

"Estimasi saya ini karena mau Imlek. Jadi permintaan China itu yang bisanya 65 juta ton, nanti bisa sampai 90-100 juta ton," terangnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)