Naik 950 Persen dalam 15 Hari Bursa, BEI Gembok Saham Adaro Minerals

Selasa, 25 Januari 2022 - 09:58 WIB
loading...
Naik 950 Persen dalam...
Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara perdagangan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), berikut penjelasannya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara perdagangan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyusul terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Adapun secara efektif suspensi terhadap ADMR berlaku mulai perdagangan sesi pertama Selasa (25/1/2022) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), mulai sesi I perdagangan tanggal 25 Januari 2022 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut," tulis BEI dalam pengumumannya, Senin (24/1/2022).



Ini merupakan suspensi kedua, setelah sebelumnya BEI menggembok ADMR dalam rangka 'cooling down' sementara, mengingat emiten milik Garibaldi 'Boy' Thohir itu sempat masuk dalam radar unusual market activity (UMA) pada 10 Januari 2022.

Selama 16 hari bursa, ADMR terhitung mendapatkan suspensi 'cooling down' sehari pada 13 Januari 2022. Selebihnya, selama 15 hari perdagangan, ADMR sebagian besar berakhir di zona hijau dan hanya dua hari ditutup koreksi pada 17 - 18 Januari 2022.



Menurut data perdagangan, emiten pertambangan metalurgi itu bergerak menguat dengan kenaikan 40% dalam sepekan. Sedangkan sejak pasca-IPO di harga Rp100, ADMR tercatat telah melonjak sebesar 950%, ditutup di level Rp1.050 per Senin lalu (24/1). Bahkan sempat menyentuh all time highnya di Rp1.070.

Sebagai ilustrasi, apabila investor masih menggengam saham ADMR senilai Rp100 juta sejak IPO, dengan memakai asumsi kenaikan 950% belum termasuk fee broker, maka kemungkinan besar telah mendapatkan cuan alias profit sebesar Rp950 juta dengan total value Rp1,05 miliar.

BEI menyatakan, bahwa penghentian sementara perdagangan saham ADMR dilakukan dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan keputusan investasi di emiten ADMR.

Sebelumnya, anak usaha Adaro Energy tersebut menerbitkan sekitar 6.048.580.000 saham baru melalui penawaran umum perdana (IPO). Jumlah tersebut setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Berdasarkan prospektus, perseroan menetapkan harga perdana Rp100 per saham. Dengan demikian, perseroan diperkirakan bakal meraup dana segar mencapai Rp604,86 miliar.

Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan entitas anaknya mendapat dukungan dari rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area. Adapun dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi tersebut, masing-masing dari 5 perusahaan anak mempunyai konsesi tambang berdasarkan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan total luas 146.579 hektare.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2381 seconds (0.1#10.140)