Soal Pengusaha Minta Pilpres Diundur, Bahlil: Bukan Hal Tabu untuk Didiskusikan

Selasa, 25 Januari 2022 - 19:28 WIB
loading...
Soal Pengusaha Minta...
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa wacana agar pilpres diundur dari kalangan pengusaha wajar didiskusikan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka suara mengenai pernyataannya soal pengusaha yang meminta agar pemilihan presiden (pilpres) 2024 diundur.

Menurutnya, suara para pengusaha itu didasari kenyataan bahwa pemulihan ekonomi dipengaruhi oleh kondisi politik yang stabil. Jika keadaan politik tidak stabil atau ada pergantian kepemimpinan, maka ada kekhawatiran pemulihan ekonomi akan terhambat.



"Apa mungkin pemulihan ekonomi itu terwujud kalau tak ada stabilitas? Omong kosong bicara pemulihan ekonomi tanpa stabilitas, itu terkait persoalan hukum dan keamanan, instrumennya politik," ungkap Bahlil dalam Indonesia Economic Outlook 2022 HIPMI, Selasa (25/1/2022).

Dia menambahkan, pada akhirnya semua pihak akan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu memulihkan ekonomi dan kesehatan negara dari pandemi atau melakukan kontestasi politik di tengah pandemi yang belum usai.

"Jadi teman-teman harus berpikir cerdas, negara ini butuh apa? Butuh pengendalian Covid-19 dan butuh pemulihan ekonomi untuk lapangan kerja ada, atau butuh demokrasi dengan konteks pemilu?" tanyanya.



Karena itu, tegas dia, hal itu wajar untuk didiskusikan. Justru, menurutnya semua akan menjadi jelas jika masing-masing pihak bisa memberikan pendapatnya. "Kenapa harus tabu? Silakan saja diskusikan, ini bukan barang haram untuk dibicarakan," tandasnya.

Sebelumnya, Bahlil menyatakan kalangan dunia usaha alias pengusaha berharap pemilu 2024 bisa diundur di tengah masa pemulihan ekonomi. Bahlil mengungkap hal itu saat mengomentari temuan survei tentang perpanjangan pemerintahan Presiden Jokowi hingga 2027 mendatang.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Demi Tekan Tarif, Indonesia...
Demi Tekan Tarif, Indonesia Rela Tambah Impor Energi Rp168 Triliun dari AS
Jaga Daya Beli, Pemerintah...
Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Triwulan II Tidak Naik
Program Mudik Bersama,...
Program Mudik Bersama, Grup MIND ID Berangkatkan 2.173 Pemudik
Peneliti Ungkap Peran...
Peneliti Ungkap Peran Bahlil dalam Keberhasilan Pembangunan Precious Metal Refinery di Gresik
Jelang Hari Raya, Menteri...
Jelang Hari Raya, Menteri ESDM Cek Langsung Stok dan Kualitas BBM di Baubau
21 Proyek Hilirisasi...
21 Proyek Hilirisasi Masuk Tahap Pertama, Nilai Investasi Rp652 Triliun
Bahlil Buka-bukaan Soal...
Bahlil Buka-bukaan Soal Kampus Batal Dapat Jatah Kelola Tambang
Buntut Penggeledahan...
Buntut Penggeledahan Kejagung, Bahlil Nonaktifkan Dirjen Migas dan Tunjuk Plh
Bahlil Siapkan Aturan...
Bahlil Siapkan Aturan Baru, Eksportir Batu Bara Wajib Gunakan HBA
Rekomendasi
Survei, Kinerja 6 Bulan...
Survei, Kinerja 6 Bulan Prabowo-Gibran Masih Cukup Tinggi
Hari Bumi Sedunia, Pramono...
Hari Bumi Sedunia, Pramono Ajak Warga Matikan Lampu Satu Jam Malam Nanti
Survei, Menag Nasaruddin...
Survei, Menag Nasaruddin Umar Dinilai Terbaik
Berita Terkini
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai...
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai Teriak Soal Dampak Tarif Trump
49 menit yang lalu
Uji Publik Program Perintis...
Uji Publik Program Perintis Berdaya demi Memperkuat Kemandirian Ekonomi
1 jam yang lalu
Harta 50 Miliarder Korea...
Harta 50 Miliarder Korea Melorot Jadi Rp1.646 T Gegara Darurat Militer dan Tarif AS
3 jam yang lalu
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
3 jam yang lalu
Menteri Keuangan AS...
Menteri Keuangan AS Bertemu Menko Airlangga Mendorong Proses Negosiasi Tarif
4 jam yang lalu
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
5 jam yang lalu
Infografis
Israel Minta Tentara...
Israel Minta Tentara UNIFIL di Lebanon untuk Menyingkir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved