Bahlil Sebut Investasi Mangkrak Rp708 Triliun hanya Tersisa 25 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, seluruh investasi yang mangkrak bisa terselesaikan tahun ini. Menurutnya, dari total investasi mangkrak Rp708 triliun, hanya tersisa 25%.
"Investasi mangkrak dari Rp708 triliun sudah selesai 75%. Kita targetkan di tahun ini harus selesai. Kalau tidak selesai kita take out, kita anggap orangnya tidak serius. Itu jadi fokus kita," ujar Menteri Bahlil dalam video virtual, Kamis (27/1/2022).
Kata dia, beberapa investasi yang terbelengkalai kini sudah kelar, salah satunya penanaman modal dari Lotte Chemical sebesar Rp61,2 triliun. Kemudian pembentukan perusahaan patungan PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan migas Rusia, Rosneft Oil Company, untuk membangun Kilang Tuban.
"Contoh besok itu di kuartal kedua Lotte sudah konstruksi. Kemudian Rosneft sama Pertamina juga sudah jalan, dan beberapa perusahaan lain yang sudah jalan," paparnya.
Dia menambahkan realisasi investasi saat ini mulai bergeser ke sektor-sektor yang mendukung industrialisasi. Adapun, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya jadi sektor yang paling banyak terealisasi, yakni mencapai Rp34,8 triliun (14,4%).
"Dulunya di tahun 2020, transportasi, gudang dan telekomunikasi nomor satu, sekarang sudah berubah ini. Sekarang masuk di industri," tandasnya.
Baca Juga
"Investasi mangkrak dari Rp708 triliun sudah selesai 75%. Kita targetkan di tahun ini harus selesai. Kalau tidak selesai kita take out, kita anggap orangnya tidak serius. Itu jadi fokus kita," ujar Menteri Bahlil dalam video virtual, Kamis (27/1/2022).
Kata dia, beberapa investasi yang terbelengkalai kini sudah kelar, salah satunya penanaman modal dari Lotte Chemical sebesar Rp61,2 triliun. Kemudian pembentukan perusahaan patungan PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan migas Rusia, Rosneft Oil Company, untuk membangun Kilang Tuban.
"Contoh besok itu di kuartal kedua Lotte sudah konstruksi. Kemudian Rosneft sama Pertamina juga sudah jalan, dan beberapa perusahaan lain yang sudah jalan," paparnya.
Dia menambahkan realisasi investasi saat ini mulai bergeser ke sektor-sektor yang mendukung industrialisasi. Adapun, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya jadi sektor yang paling banyak terealisasi, yakni mencapai Rp34,8 triliun (14,4%).
"Dulunya di tahun 2020, transportasi, gudang dan telekomunikasi nomor satu, sekarang sudah berubah ini. Sekarang masuk di industri," tandasnya.
(uka)