493 Miliarder Baru Telah Lahir Selama Pandemi, Bertambah Satu Setiap 17 Jam

Rabu, 02 Februari 2022 - 17:06 WIB
loading...
493 Miliarder Baru Telah...
Chamath Palihapitiya, Tim Cook dan Kim Kardashian West adalah di antara 493 miliarder baru yang memecahkan rekor dalam daftar Billionairs Forbes World tahun ini. Foto/Ilustrasi Forbes
A A A
CHINA - Pandemi Covid-19 tidak menghentikan penyebaran miliarder , bahkan secara mengejutkan jumlahnya berlipat ganda selama satu tahun terakhir. Mencatatkan rekor, tercatat ada sebanyak 493 orang yang bergabung dalam daftar Miliarder Dunia Forbes tahun 2021.

Berarti dunia secara rata-rata melahirkan miliarder baru setiap 17 jam, sejak Forbes merilis daftar kekayaan miliarder pada 18 Maret 2020. Rekor sebelumnya terjadi pada tahun 2015, dimana dalam satu tahun telah muncul 290 miliarder baru.



Rata-rata kekayaan bersih dari 493 pendatang baru ini berada di angka USD2 miliar. Usia mereka rata-rata di kisaran 54 tahun dan 84% dari mereka menjadi miliarder atas usaha sendiri, yakni mulai dari nol mendirikan perusahaan bukan mewarisinya.

Tidak ada negara yang memasukkan lebih banyak nama dalam daftar Forbes tahun ini daripada China, yang diwakilkan oleh 205 miliarder baru. Pendatang baru dari China yang terkenal termasuk orang terkaya , Chen Zhiping yang berusia 45 tahun (dengan kekayaan senilai USD15,9 miliar).

Ia merupakan Chairman dan CEO pembuat perangkat vaping Smoore International, dan Kate Wang (dengan harta USD 5 miliar) yang kini menjabat CEO perusahaan vaping China RLX Technology. Pada usia 39 tahun, Kate Wang menjadi salah satu miliarder wanita termuda di dunia.

Amerika Serikat menyumbang pendatang baru miliarder tertinggi kedua, dengan 98 orang. Di antaranya termasuk selebriti dunia seperti Kim Kardashian West (kekayaan USD1 miliar) lewat kerajaan kecantikan dan shapewear mendorongnya melewati angka sepuluh digit.

Selanjutnya ada Hollywood mogul Tyler Perry (Hartanya USD1 miliar) dan CEO Apple Tim Cook (dengan nilai kekayaan mencapai USD1,3 miliar). Pendatang baru orang terkaya yang juga orang Amerika yaitu: Miriam Adelson, yang memiliki harta bernilai USD38,2 miliar setelah mewarisi kerajaan judi yang dibangun oleh almarhum suaminya, Sheldon Adelson yang meninggal pada bulan Januari.

Posisi ketiga ditempati Jerman dengan pendatang baru miliarder terbanyak, yakni ada 26 orang diikuti oleh Kanada dan India dengan masing-masing 19 orang miliarder. Secara keseluruhan, 36 negara memiliki setidaknya satu miliarder baru tahun ini.

Wajah segar paling muda dalam daftar adalah Kevin David Lehmann (kekayaan USD3,3 miliar), pewaris ritel toko obat terkemuka Jerman, dm-drogerie markt. Dia baru berusia 18 tahun.

Selanjutnya miliarder termuda yang bergabung dengan jajaran miliarder tahun ini adalah Austin Russell (memiliki harta USD2,4 miliar), pendiri startup laser lidar Luminar yang berusia 26 tahun, dimana Ia membuat sensor yang membantu mobil self-driving untuk melihat dalam 3D.

Russell adalah salah satu dari sepuluh miliarder baru yang telah mendapatkan uang tunai sangat cepat seiring boomingnya SPAC selama setahun terakhir.

Kepanjangan dari "perusahaan akuisisi tujuan khusus," SPACs adalah perusahaan cek kosong yang go public untuk mencari perusahaan swasta untuk mengakuisisi dan dengan demikian Ia bisa juga go public.

Russell menggabungkan, Luminar dengan SPAC pada Desember 2020. Pendatang baru lainnya termasuk sponsor SPAC, Chamath Palihapitiya (USD1,2 miliar) dan Bill Foley (USD1,9 miliar).

Sementara itu yang lainnya menciptakan kekayaan baru dengan cara lama: yakni dengan membawa perusahaan mereka go publik melalui IPO tradisional. Whitney Wolfe Herd (USD1,3 miliar) membawa Bumble, aplikasi kencan wanita-sentris yang dia dirikan pada tahun 2014, untuk melantai di Nasdaq pada bulan Februari dan menjadi miliarder wanita termuda di dunia pada usia 31 tahun.

Wanita baru terkaya dalam daftar juga memulai debutnya setelah IPO. Pan Dong, yang memimpin pembuat deterjen cucian Blue Moon Group Holdings, membawa perusahaannya go publik di Hong Kong pada bulan Desember. Kini perusahaan itu bernilai USD8,3 miliar.

Lalu ada miliarder yang datang dari dunia crypto. Dengan cryptocurrency yang sedang booming saat Bitcoin meroket 800% antara pertengahan Maret 2020 dan pertengahan Maret 2021, sementara XRP Ripple naik 200%.

Sam Bankman-Fried merupakan yang paling merasakan dampaknya, pria berusia 29 tahun itu telah mengumpulkan kekayaan USD8,7 miliar sebagai pendiri dua perusahaan crypto.

Perusahaan perdagangan kuantitatifnya Alameda mengelola aset USD32 miliar dalam bentuk Bitcoin, serta mata uang kripto lainnya dan derivatif. Dia juga mendirikan bursa FTX, yang mencapai status unicorn pada Januari 2020, hanya butuh kurang dari setahun setelah diluncurkan. Sebagian besar kekayaannya terikat dalam ekuitas FTX dan token FTT-nya.

Miliarder kripto terkenal lainnya termasuk bagian dari Silicon Valley yaitu Tim Draper — yang membeli Bitcoin senilai USD18,7 juta tetapi disita oleh Marsekal AS dari pasar gelap Silk Road yang ditutup pada tahun 2014 yang sekarang bernilai USD1,5 miliar (per Maret 2021).

Ada juga Cameron dan Tyler Winklevoss (masing-masing memiliki kekayaan USD3 miliar) mereka terkenal usai menang dalam tuntutannya kepada Facebook serta merebut Bitcoin. Saudara kembar memiliki sekitar 70.000 Bitcoin, ditambah pertukaran crypto Gemini, yang memproses sekitar USD200 juta per hari dalam perdagangan.

Rute lain menuju kekayaan dengan keuntungan berlipat selama pandemi adalah perawatan kesehatan. Forbes menemukan 61 miliarder baru dari bidang perawatan kesehatan tahun ini dan setidaknya 40 bergabung dalam antrian berkat keterlibatan mereka dalam perang global melawan pandemi Covid-19.

Termasuk Sergio Stevanato (harta USD1,9 miliar), seorang miliarder Italia pemilik Stevanato Group sebuah usaha keluarga yang memproduksi banyak botol kaca untuk digunakan menampung vaksin Covid-19. Dia mengundurkan diri sebagai CEO pada tahun 2010, tetapi masih memiliki 68% saham dan merupakan chairman emeritus. Sedangkan putranya Franco adalah chairman eksekutif.



Miliarder dari bidang perawatan kesehatan baru lainnya di garis depan melawan Covid termasuk Prathap Reddy (kekayaan USD1,5 miliar), seorang dokter miliarder India pemilik ritel rumah sakit yang harga sahamnya naik dua kali lipat.

Hal itu terjadi di tengah pergeseran untuk fokus pada mengobati dan mendiagnosis Covid-19. Selanjutnaya Ugur Sahin (USD4 miliar), dokter kelahiran Turki yang mendirikan perusahaan Jerman BioNTech, yang mengembangkan vaksin dengan menjalin kemitraan bersama Pfizer.

Nama lainnya Stephane Bancel (USD4,3 miliar), CEO Prancis dari perusahaan moderna yang berbasis di Amerika Serikat (AS), yang vaksin Covid-19 buatannya disetujui di AS pada bulan Desember - ditambah dua pendiri perusahaan dan salah satu investor awal.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1748 seconds (0.1#10.140)