Dorong Efisiensi, Erick Thohir Akan Tinjau Capex PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan meninjau belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan-perusahaan pelat merah. Salah satunya adalah PT PLN (Persero) yang menganggarkan belanja modal dengan nilai besar.
"Kita ingin belanja modal bisa turun dengan mengedepankan efisiensi dan menghindari penyelewengan," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Dia berharap alokasi capex PLN yang mencapai Rp100 triliun dapat dipangkas 30-40%. Dia mengatakan, terkadang anggaran capex dipakai untuk proyek yang kurang jelas rantai pasok dan kebutuhannya.
Dia berharap agar efisiensi dapat dilakukan di berbagai sektor. Selain dalam hal pemasaran, efisiensi menurutnya juga bisa berasal dari inovasi dalam hal distribusi. "Jadi kami akan utamakan selain pemasaran adalah inovasi agar ada smart distribusi dan lain-lain," tandasnya.
Di bagian lain Erick juga meminta PLN meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu terkait protes sebagian masyarakat yang mengaklami lonjakan tagihan listrik belakangan ini. Erick Thohir menegaskan, tidak ada kenaikan tarif oleh PLN. Dia juga memastikan kenaikan tagihan itu bukan permainan PLN.
(Baca Juga: PLN Berhasil Tangani 97,6% Aduan Lonjakan Tagihan Listrik di DKI Jakarta)
"Kita kan biasa, kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah. Tapi apapun, kemarin PLN sudah announce bisa dicicil. Itulah kenapa di PLN sendiri, selain pemasaran tadi, kita akan inovasikan smart meter, smart distribusi, smart procurement," ujarnya.
Erick menilai aspek transparansi dan akuntabilitas sangat penting dimiliki PLN sebagai penyedia jasa kelistrikan satu-satunya di Tanah Air. "Tapi public service ke customer mesti ditingkatkan," tandasnya.
"Kita ingin belanja modal bisa turun dengan mengedepankan efisiensi dan menghindari penyelewengan," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Dia berharap alokasi capex PLN yang mencapai Rp100 triliun dapat dipangkas 30-40%. Dia mengatakan, terkadang anggaran capex dipakai untuk proyek yang kurang jelas rantai pasok dan kebutuhannya.
Dia berharap agar efisiensi dapat dilakukan di berbagai sektor. Selain dalam hal pemasaran, efisiensi menurutnya juga bisa berasal dari inovasi dalam hal distribusi. "Jadi kami akan utamakan selain pemasaran adalah inovasi agar ada smart distribusi dan lain-lain," tandasnya.
Di bagian lain Erick juga meminta PLN meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu terkait protes sebagian masyarakat yang mengaklami lonjakan tagihan listrik belakangan ini. Erick Thohir menegaskan, tidak ada kenaikan tarif oleh PLN. Dia juga memastikan kenaikan tagihan itu bukan permainan PLN.
(Baca Juga: PLN Berhasil Tangani 97,6% Aduan Lonjakan Tagihan Listrik di DKI Jakarta)
"Kita kan biasa, kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah. Tapi apapun, kemarin PLN sudah announce bisa dicicil. Itulah kenapa di PLN sendiri, selain pemasaran tadi, kita akan inovasikan smart meter, smart distribusi, smart procurement," ujarnya.
Erick menilai aspek transparansi dan akuntabilitas sangat penting dimiliki PLN sebagai penyedia jasa kelistrikan satu-satunya di Tanah Air. "Tapi public service ke customer mesti ditingkatkan," tandasnya.
(fjo)