Ditarget Rampung Tahun Depan, Stadion Multifungsi GBK Siap Dukung Piala Dunia Bola Basket 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak Desember 2021 telah memulai pembangunan Indoor Multifunction Stadium (IMS) atau stadion multifungsi di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), DKI Jakarta, guna mendukung pelaksanaan Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023.
Progres konstruksi stadion hingga akhir Januari 2022 sudah mencapai 4,0% atau lebih cepat dari rencana sebesar 0,8% dengan target rampung Juni 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan infrastruktur sarana dan prasarana olahraga menjadi bagian dari upaya pembinaan atlet untuk berprestasi di tingkat internasional.
“Insha Allah dengan prasarana yang baik dan semangat berlatih yang tinggi akan memberikan hasil seperti yang kita harapkan,” kata Basuki, Selasa (8/2/2022).
Stadion indoor dibangun di atas lahan seluas 30.720 m2 dan luas tapak bangunan 20.852,79 m2 dengan fungsi utama sebagai Lapangan Basket yang memiliki 1 FOP dan 2 lapangan latihan.
Lokasi stadion indoor berada tidak jauh dari GOR Indoor Basket Hall A Kompleks GBK dengan kapasitas menampung 16.088 penonton.
Pembangunan stadion ini dilaksanakan melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021 - 2023 senilai Rp639,1 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya - PT Nindya Karya - PT Penta (KSO).
Adapun pekerjaan dilaksanakan meliputi struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal, pembangunan lapangan dan peralatan pertandingan, lapangan latihan, ruang ganti, tribun, royal box, sistem pencahayaan, akustik, sound sistem, visual sistem, tiketing, sistem proteksi kebakaran, sistem transportasi dalam gedung, dan pemenuhan kriteria bangunan gedung hijau.
Secara desain, konstruksi stadion indoor terdiri dari 4 lantai tribun dilengkapi atap space frame. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan pondasi bore pile dan tiang pancang sebanyak 395 titik bore pile dan 41 titik tiang pancang.
Pembangunan stadion indoor ini menyusul terpilihnya Indonesia sebagai co-host Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 bersama dengan dua negara lainnya, yaitu Jepang dan Filipina.
Selain untuk olahraga basket, stadion indoor tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai lapangan voli, badminton, tinju, MMA, tenis, atletik, serta fungsi non olahraga lainnya seperti konser, seminar dan pertunjukan khusus lainnya.
Progres konstruksi stadion hingga akhir Januari 2022 sudah mencapai 4,0% atau lebih cepat dari rencana sebesar 0,8% dengan target rampung Juni 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan infrastruktur sarana dan prasarana olahraga menjadi bagian dari upaya pembinaan atlet untuk berprestasi di tingkat internasional.
“Insha Allah dengan prasarana yang baik dan semangat berlatih yang tinggi akan memberikan hasil seperti yang kita harapkan,” kata Basuki, Selasa (8/2/2022).
Stadion indoor dibangun di atas lahan seluas 30.720 m2 dan luas tapak bangunan 20.852,79 m2 dengan fungsi utama sebagai Lapangan Basket yang memiliki 1 FOP dan 2 lapangan latihan.
Lokasi stadion indoor berada tidak jauh dari GOR Indoor Basket Hall A Kompleks GBK dengan kapasitas menampung 16.088 penonton.
Pembangunan stadion ini dilaksanakan melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021 - 2023 senilai Rp639,1 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya - PT Nindya Karya - PT Penta (KSO).
Adapun pekerjaan dilaksanakan meliputi struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal, pembangunan lapangan dan peralatan pertandingan, lapangan latihan, ruang ganti, tribun, royal box, sistem pencahayaan, akustik, sound sistem, visual sistem, tiketing, sistem proteksi kebakaran, sistem transportasi dalam gedung, dan pemenuhan kriteria bangunan gedung hijau.
Secara desain, konstruksi stadion indoor terdiri dari 4 lantai tribun dilengkapi atap space frame. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan pondasi bore pile dan tiang pancang sebanyak 395 titik bore pile dan 41 titik tiang pancang.
Pembangunan stadion indoor ini menyusul terpilihnya Indonesia sebagai co-host Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 bersama dengan dua negara lainnya, yaitu Jepang dan Filipina.
Selain untuk olahraga basket, stadion indoor tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai lapangan voli, badminton, tinju, MMA, tenis, atletik, serta fungsi non olahraga lainnya seperti konser, seminar dan pertunjukan khusus lainnya.
(ind)