MNC Sekuritas: Maksimalkan Cuan dengan Kenali 4 Siklus Saham Ini!
loading...
A
A
A
JAKARTA - MNC Sekuritas merupakan unit bisnis dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan perusahaan sekuritas terbaik yang memiliki reputasi serta mendapat beragam penghargaan.
Sejalan dengan hal tersebut, MNC Sekuritas juga senantiasa memberikan edukasi terutama terkait pasar modal bagi para nasabahnya.
Salah satu hal yang perlu diketahui oleh investor dalam trading saham adalah siklus saham. Pergerakan saham yang naik turun dapat dipelajari untuk memprediksi arah pergerakan berikutnya.
Seperti yang kita ketahui, data historis dalam dunia saham dapat memberikan gambaran informasi atas siklus yang mungkin terulang meskipun belum tentu terjadi sesuai dengan prediksi.
1. Akumulasi
Fase pertama adalah akumulasi. Pada fase ini, biasanya harga saham sudah turun sehingga dianggap cukup murah untuk dibeli. Akibatnya, permintaan beli lebih dominan dibandingkan permintaan jual, sehingga terjadi kenaikan harga saham meskipun belum terlihat signifikan.
2. Mark Up
Pada fase ini, banyak trader retail yang akhirnya membeli saham. Ketika harga saham mulai naik, banyak trader retail yang sebelumnya belum sempat membeli saham di harga bawah mulai ikut melakukan pembelian, sehingga harga saham akan semakin naik dengan cepat.
3. Distribusi
Pada fase ini, aksi jual atau profit taking mulai mendominasi karena kondisi saham mulai jenuh beli, terlihat dari pergerakan saham yang mulai stagnan. Pada fase distribusi ini, tekanan jual (offer) akan lebih mendominasi daripada permintaan beli (bid).
4. Mark Down
Ketika harga saham mulai terlihat turun, harga akan di-mark down atau diturunkan sehingga penurunan saham pun mulai terjadi. Pada fase ini, tak jarang terjadi panic selling di mana para trader retail yang melihat harga saham mulai jatuh akan ikut menjual sahamnya sehingga penurunan harga saham akan semakin tajam.
Sejalan dengan hal tersebut, MNC Sekuritas juga senantiasa memberikan edukasi terutama terkait pasar modal bagi para nasabahnya.
Salah satu hal yang perlu diketahui oleh investor dalam trading saham adalah siklus saham. Pergerakan saham yang naik turun dapat dipelajari untuk memprediksi arah pergerakan berikutnya.
Seperti yang kita ketahui, data historis dalam dunia saham dapat memberikan gambaran informasi atas siklus yang mungkin terulang meskipun belum tentu terjadi sesuai dengan prediksi.
1. Akumulasi
Fase pertama adalah akumulasi. Pada fase ini, biasanya harga saham sudah turun sehingga dianggap cukup murah untuk dibeli. Akibatnya, permintaan beli lebih dominan dibandingkan permintaan jual, sehingga terjadi kenaikan harga saham meskipun belum terlihat signifikan.
2. Mark Up
Pada fase ini, banyak trader retail yang akhirnya membeli saham. Ketika harga saham mulai naik, banyak trader retail yang sebelumnya belum sempat membeli saham di harga bawah mulai ikut melakukan pembelian, sehingga harga saham akan semakin naik dengan cepat.
3. Distribusi
Pada fase ini, aksi jual atau profit taking mulai mendominasi karena kondisi saham mulai jenuh beli, terlihat dari pergerakan saham yang mulai stagnan. Pada fase distribusi ini, tekanan jual (offer) akan lebih mendominasi daripada permintaan beli (bid).
4. Mark Down
Ketika harga saham mulai terlihat turun, harga akan di-mark down atau diturunkan sehingga penurunan saham pun mulai terjadi. Pada fase ini, tak jarang terjadi panic selling di mana para trader retail yang melihat harga saham mulai jatuh akan ikut menjual sahamnya sehingga penurunan harga saham akan semakin tajam.