Proyeksi Optimistis BI: Tahun Ini Ekonomi Bisa Tumbuh 5,5%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah tahun 2021 hanya mencatatkan pertumbuhan 3,69%, Bank Indonesia (BI) optimis ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh di rentang 4,7% hingga 5,5%. BI menegaskan ada sejumlah faktor yang mendasari proyeksi tersebut.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, pada triwulan IV-2021, ekonomi Indonesia mencapai 5,02% (yoy), meningkat dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 3,51% (yoy).
"Perbaikan terjadi di hampir seluruh komponen PDB sisi pengeluaran maupun lapangan usaha, sejalan dengan proses pemulihan aktivitas ekonomi domestik pascamerebaknya Covid-19 varian Delta pada triwulan III-2021," ujar Perry dalam konferensi pers, Kamis (10/2/2022).
Secara keseluruhan tahun 2021, ekonomi tumbuh 3,69%, jauh meningkat dari kinerja tahun sebelumnya yang terkontraksi 2,07% (yoy). Secara spasial, perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2021 terjadi di seluruh wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua, diikuti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
BI meyakini proses pemulihan tersebut berlanjut pada 2022, meski peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron tetap diwaspadai. Sejumlah indikator ekonomi hingga Februari 2022 tercatat tetap baik, antara lain penjualan eceran, ekspektasi konsumen, dan PMI Manufaktur, di tengah perbaikan mobilitas masyarakat yang melandai.
Dengan perkembangan tersebut, kata Perry, ekonomi tahun ini diperkirakan bisa tumbuh 4,7% hingga 5,5%. "Didukung oleh percepatan vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin meluas, dan berlanjutnya stimulus kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait lainnya," tandasnya.
Sedang untuk ekonomi global, kata dia, pertumbuhannya sesuai perkiraan meskipun masih dibayangi risiko pandemi Covid-19, percepatan normalisasi kebijakan moneter di beberapa bank sentral, dan meningkatnya tensi geopolitik. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksi di angka 4,4%.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, pada triwulan IV-2021, ekonomi Indonesia mencapai 5,02% (yoy), meningkat dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 3,51% (yoy).
"Perbaikan terjadi di hampir seluruh komponen PDB sisi pengeluaran maupun lapangan usaha, sejalan dengan proses pemulihan aktivitas ekonomi domestik pascamerebaknya Covid-19 varian Delta pada triwulan III-2021," ujar Perry dalam konferensi pers, Kamis (10/2/2022).
Secara keseluruhan tahun 2021, ekonomi tumbuh 3,69%, jauh meningkat dari kinerja tahun sebelumnya yang terkontraksi 2,07% (yoy). Secara spasial, perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2021 terjadi di seluruh wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua, diikuti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
BI meyakini proses pemulihan tersebut berlanjut pada 2022, meski peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron tetap diwaspadai. Sejumlah indikator ekonomi hingga Februari 2022 tercatat tetap baik, antara lain penjualan eceran, ekspektasi konsumen, dan PMI Manufaktur, di tengah perbaikan mobilitas masyarakat yang melandai.
Dengan perkembangan tersebut, kata Perry, ekonomi tahun ini diperkirakan bisa tumbuh 4,7% hingga 5,5%. "Didukung oleh percepatan vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin meluas, dan berlanjutnya stimulus kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait lainnya," tandasnya.
Sedang untuk ekonomi global, kata dia, pertumbuhannya sesuai perkiraan meskipun masih dibayangi risiko pandemi Covid-19, percepatan normalisasi kebijakan moneter di beberapa bank sentral, dan meningkatnya tensi geopolitik. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksi di angka 4,4%.
(fai)