Mengenal Ula dan Lummo, Startup RI yang Diguyur Modal Orang Terkaya Dunia Jeff Bezos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Orang terkaya dunia Jeff Bezos kembali menyuntikkan modalnya ke startup Indonesia , yakni Lummo. Pendiri Amazon Group serta pemilik pesawat luar angkasa Blue Origin ini giat berinvestasi ke perusahaan rintisan yang fokus mendigitalisasi UMKM hingga warung.
Startup penyedia software penghubung bisnis asal Indonesia itu mengumumkan pendanaan Seri C senilai USD80 juta pada pekan ini. Jeff Bezos memberikan investasi kepada Lummo lewat kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition.
Adapun pendanaan Seri C Lummo dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India. Ini merupakan investasi kedua yang diberikan Jeff Bezos kepada startup Indonesia.
"Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi Seri C ini, di saat bersamaan kami juga tengah memprioritaskan pertumbuhan eksponensial pada bisnis kami secara jangka panjang," kata co-founder sekaligus CEO Lummo, Krishnan Menon dikutip melalui keterangan resminya, Rabu (16/2/2022).
Investasi ini semakin memperkuat upaya Lummo untuk mengembangkan solusi D2C demi memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemilik usaha di Indonesia, mempercepat pertumbuhan bisnis mereka, serta memaksimalkan efisiensi operasional dengan memanfaatkan solusi SaaS Lummo.
Lummo didirikan pada 2019 lalu dengan nama BukuKas. Startup ini bergerak di bidang layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan (Direct to Consumer (D2) Software as a service (SaaS)).
Lummo memiliki misi memberdayakan pelaku usaha dan pemilik merek di Indonesia dan Asia Tenggara untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan melayani pelanggan mereka melalui solusi teknologi.
Produk unggulan Lummo, yakni LummoSHOP, memberikan akses pada pelaku usaha dan pemilik merek untuk menganalisa dan menargetkan pelanggan untuk kembali melakukan pembelian melalui catatan dan riwayat pembelian pelanggan.
"Kami melihat pengusaha Indonesia sangat berambisi dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis, serta fokus membangun merek lokal mereka sendiri. Maka, kami mengembangkan LummoSHOP sebagai penerang bagi para pengusaha dan pemilik merek melalui solusi layanan perangkat lunak yang menghubungkan bisnis dengan pelanggannya (SaaS stack D2C), guna mempercepat pertumbuhan bisnis mereka," jelas Krishnan.
Dia mengatakan bahwa model bisnis ini sangat mapan terbukti dari GMV LummoSHOP yang tumbuh sebelas kali lipat dari Desember 2020 hingga Desember 2021.
Jeff Bezos juga menyuntik dana startup Ula sejak Oktober 2021 lalu. Ula mengumpulkan pendanaan seri B USD87 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun. Investasi ini dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital.
Ula menyasar pemilik warung tradisional, khususnya di kota tingkat (tier) dua hingga empat. Pemilik warung bisa membeli barang untuk stok, memantau ketersediaan produk, atau bahkan memperbanyak opsi pembayaran. Layanan startup Ula dan Lummo berfokus mendigitalisasi bisnis, termasuk warung dan UMKM. Sektor ini diramal tumbuh pesat dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Lihat Juga: Elon Musk Rebut Kembali Gelar Orang Terkaya Dunia setelah Kekayaannya Melonjak Rp3.200 Triliun
Startup penyedia software penghubung bisnis asal Indonesia itu mengumumkan pendanaan Seri C senilai USD80 juta pada pekan ini. Jeff Bezos memberikan investasi kepada Lummo lewat kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition.
Adapun pendanaan Seri C Lummo dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India. Ini merupakan investasi kedua yang diberikan Jeff Bezos kepada startup Indonesia.
"Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi Seri C ini, di saat bersamaan kami juga tengah memprioritaskan pertumbuhan eksponensial pada bisnis kami secara jangka panjang," kata co-founder sekaligus CEO Lummo, Krishnan Menon dikutip melalui keterangan resminya, Rabu (16/2/2022).
Investasi ini semakin memperkuat upaya Lummo untuk mengembangkan solusi D2C demi memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemilik usaha di Indonesia, mempercepat pertumbuhan bisnis mereka, serta memaksimalkan efisiensi operasional dengan memanfaatkan solusi SaaS Lummo.
Lummo didirikan pada 2019 lalu dengan nama BukuKas. Startup ini bergerak di bidang layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan (Direct to Consumer (D2) Software as a service (SaaS)).
Lummo memiliki misi memberdayakan pelaku usaha dan pemilik merek di Indonesia dan Asia Tenggara untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan melayani pelanggan mereka melalui solusi teknologi.
Produk unggulan Lummo, yakni LummoSHOP, memberikan akses pada pelaku usaha dan pemilik merek untuk menganalisa dan menargetkan pelanggan untuk kembali melakukan pembelian melalui catatan dan riwayat pembelian pelanggan.
"Kami melihat pengusaha Indonesia sangat berambisi dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis, serta fokus membangun merek lokal mereka sendiri. Maka, kami mengembangkan LummoSHOP sebagai penerang bagi para pengusaha dan pemilik merek melalui solusi layanan perangkat lunak yang menghubungkan bisnis dengan pelanggannya (SaaS stack D2C), guna mempercepat pertumbuhan bisnis mereka," jelas Krishnan.
Dia mengatakan bahwa model bisnis ini sangat mapan terbukti dari GMV LummoSHOP yang tumbuh sebelas kali lipat dari Desember 2020 hingga Desember 2021.
Jeff Bezos juga menyuntik dana startup Ula sejak Oktober 2021 lalu. Ula mengumpulkan pendanaan seri B USD87 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun. Investasi ini dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital.
Ula menyasar pemilik warung tradisional, khususnya di kota tingkat (tier) dua hingga empat. Pemilik warung bisa membeli barang untuk stok, memantau ketersediaan produk, atau bahkan memperbanyak opsi pembayaran. Layanan startup Ula dan Lummo berfokus mendigitalisasi bisnis, termasuk warung dan UMKM. Sektor ini diramal tumbuh pesat dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Lihat Juga: Elon Musk Rebut Kembali Gelar Orang Terkaya Dunia setelah Kekayaannya Melonjak Rp3.200 Triliun
(nng)