Akselerasi Inklusi Keuangan UKM, LPEI Hadirkan Peserta Rintisan Eksportir Baru di G20

Jum'at, 18 Februari 2022 - 17:40 WIB
loading...
Akselerasi Inklusi Keuangan...
Sri Mulyani saat mengunjungi stand program rintisan ekspor LPEI. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Presidensi G20 2022 merupakan ajang yang penting dan bersejarah bagi Indonesia. Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mengajak pemimpin dunia bahu-membahu, bersinergi, berkolaborasi, saling mendukung untuk pulih bersama dan bangkit kembali secara berkelanjutan.



Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI )/Indonesia Eximbank sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam peningkatan ekspor nasional mendapatkan kehormatan untuk ikut berpartisipasi pada perhelatan G-20 ini. Sejumlah UKM berorientasi ekspor yang di antaranya merupakan hasil program Coaching Program for New Exporter (CPNE) atau program rintisan ekspor baru dihadirkan untuk menunjukan ketahanan UKM di tengah pandemi.

“Pada presidensi G-20 ini, kami menghadirkan 16 UKM terpilih, di antaranya merupakan hasil program jasa konsultasi yaitu CPNE. Sebuah program pelatihan berkelanjutan selama 1 tahun atau bisa kita bilang inklusi keuangan kepada para UKM berorientasi ekspor yang bertujuan agar dapat melahirkan eksportir baru. Kehadiran mereka pada Presidensi G-20 menunjukan ketahanan para UKM menghadapi badai pandemi yang telah terjadi selama kurang lebih 2 tahun terakhir,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso, Jumat (18/2/2022).



UKM berorientasi ekspor hasil program CPNE ini dapat ditemui pada stand Rumah Joglo dan Rumah Minahasa di JCC, Senayan. Produk-produknya pun cukup variatif, seperti fashion, kerajinan tangan dan dekorasi rumah, sampai dengan aksesoris. Lebih uniknya lagi, alat tenun bukan mesin (ATBM) dari salah satu mitra binaan yang memproduksi kain sarung diboyong langsung ke JCC dan menarik perhatian sejumlah delegasi, bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.



Program jasa konsultasi CPNE merupakan salah satu mandat pemerintah melalui undang-undang kepada LPEI untuk menciptakan eksportir baru. Program pendampingan dan pelatihan selama satu tahun ini juga tetap dilakukan LPEI pada masa pandemi dan telah melahirkan lebih dari 2.000 alumnus. Harapannya tentu adalah inklusi keuangan yang berkelanjutan kepada UKM dapat terakselerasi khususnya terkait ekspor sesuai dengan salah satu agenda finance track pada presidensi G-20 Indonesia yaitu “Financial Inclusion: Digital and SMEs”.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)