Harga CPO Melonjak, Minyak Goreng di Indonesia Bakal Makin Langka?
loading...
A
A
A
Diketahui, kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian naik 2,4%, sementara kontrak CPO melonjak 2,8%. Rapeseed oil atau minyak lobak di Zhengzhou Commodity Exchange menguat hampir 4%.
Sementara itu, kabar dari Indonesia, kebijakan domestic market obligation atau DMO bagi eksportir produk minyak sawit telah memberikan angin segar bagi pasar domestik, kendati melonjakkan harganya di tingkat global.
Serapan untuk konsumen dalam negeri membuat pasokan untuk global berkurang, yang sekaligus memicu lonjakan harga di pasaran. Kendati Indonesia merupakan produsen terbesar CPO, masalah kelangkaan minyak goreng masih menjadi batu sandungan di pasaran.
Terpantau hingga kini gonjang-ganjing minyak goreng di Tanah Air masih belum reda. Hal ini dipicu masih mahalnya harga ditambah distribusi minyak goreng yang sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang baru juga masih sulit ditemui alias langka.
Sementara itu, kabar dari Indonesia, kebijakan domestic market obligation atau DMO bagi eksportir produk minyak sawit telah memberikan angin segar bagi pasar domestik, kendati melonjakkan harganya di tingkat global.
Serapan untuk konsumen dalam negeri membuat pasokan untuk global berkurang, yang sekaligus memicu lonjakan harga di pasaran. Kendati Indonesia merupakan produsen terbesar CPO, masalah kelangkaan minyak goreng masih menjadi batu sandungan di pasaran.
Terpantau hingga kini gonjang-ganjing minyak goreng di Tanah Air masih belum reda. Hal ini dipicu masih mahalnya harga ditambah distribusi minyak goreng yang sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang baru juga masih sulit ditemui alias langka.
(ind)