Pengamat: Penyesuaian Harga BBM Umum Hak Badan Usaha

Senin, 21 Februari 2022 - 16:22 WIB
loading...
Pengamat: Penyesuaian...
Sesuai Perpres No 69/2021, penyesuaian harga BBM Umum oleh badan usaha, termasuk Pertamina Patra Niaga, harusnya tak boleh dilarang. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Tingginya harga minyak dunia belakangan ini dipastikan bakal menekan keuangan PT Pertamina Patra Niaga. Agar tak terus merugi, badan usaha yang menjalankan pengadaan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG bagi masyarakat itu harus diberi kebebasan untuk menyesuaikan harga jual BBM nonsubsidinya.

Menurut Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria, pemerintah dan DPR harusnya mendorong Pertamina Patra Niaga untuk menjalankan apa yang diamanatkan dalam Perpres No 69/2021 tentang Penyediaan dan Harga Jual Eceran BBM.



"Sepanjang yang dijual adalah BBM umum atau BBM nonsubsidi maka seharusnya harga jual itu ditetapkan oleh badan usaha," ujarnya di Jakarta, Senin (21/2/2022).

Untuk diketahui, Pertamina Patra Niaga hingga kini masih menjual BBM umum jenis Pertalite RON 90 seharga Rp7.650/liter. Sebagai perbandingan, SPBU swasta Vivo menjual BBM subsidi RON 89 dengan harga Rp8.900/liter.

Pertamina Patra Niaga juga masih menjual Pertamax RON 92 dengan harga Rp9.000/liter, sementara Shell menjual BBM dengan spesifikasi yang sama seharga Rp12.990/liter, demikian pula dengan AKR yang menjualnya di harga Rp12.900/liter.

Dengan Perpres No 69/2021, kata Sofyano, seharusnya Pertamina Patra Niaga bisa menyesuaikan harga jual BBM nonsubsidi Pertalite, Pertamax 92 dan juga LPG nonsubsidinya. "Dan ini seharusnya tidak bisa dilarang dengan alasan apapun juga," tegasnya.



Terkait koreksi harga BBM nonsubsidi, imbuh Sofyano, jika memang dianggap menimbulkan masalah, maka pemerintah seharusnya mengambil sikap. "Pertalite ditetapkan saja sebagai BBM subsidi dan BBM premium dihapuskan," sarannya.

Lebih lanjut, Sofyano mengingatkan bahwa kerugian Pertamina Patra Niaga akan berdampak pada program subholding yang dijalankan pemerintah pada BUMN, khususnya PT Pertamina (Persero).

"Jika Pertamina Patra Niaga rugi dalam berbinis BBM dan LPG nonsubsidi, maka ini bisa pula dinilai sebagai gagalnya subholding comercial and trading-nya Pertamina," kata dia.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pajak Beli BBM di Jakarta...
Pajak Beli BBM di Jakarta Jadi 5%, Awas! Polusi Udara Meningkat
Pemprov DKI Potong Pajak...
Pemprov DKI Potong Pajak Pembelian BBM 5%, Harga Bensin Bisa Turun?
Antisipasi Penerbangan...
Antisipasi Penerbangan Haji, Pertamina Patra Niaga Siapkan 95.000 KL Avtur
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
ICP Maret 2025 Melorot,...
ICP Maret 2025 Melorot, Harga BBM Subsidi Berpeluang Turun?
Arus Balik, Pertamina...
Arus Balik, Pertamina Patra Niaga Perkuat Distribusi Energi di Maluku
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
Rekomendasi
VfL Bochum vs Union...
VfL Bochum vs Union Berlin Dilanjutkan Pertandingan W Bremen vs St Pauli, Live di iNews!
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
Bunda Iffet Siapkan...
Bunda Iffet Siapkan 100 Seragam Putih untuk Slank sebelum Meninggal
Berita Terkini
IHSG Berpotensi Menguat...
IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS
45 menit yang lalu
Urban Market Baru Hidupkan...
Urban Market Baru Hidupkan Ruang Publik di Kawasan Paramount Petals Tangerang
58 menit yang lalu
Bank Mandiri Salurkan...
Bank Mandiri Salurkan KUR Rp12,8 Triliun hingga Maret 2025
1 jam yang lalu
32 Perjalanan Whoosh...
32 Perjalanan Whoosh Terganggu Imbas Layangan Putus
2 jam yang lalu
BNI Pimpin Kredit Sindikasi...
BNI Pimpin Kredit Sindikasi Rp1,84 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik VinFast di Subang
3 jam yang lalu
Sukses di Cianjur, Model...
Sukses di Cianjur, Model Kewirausahaan Kementan Dilirik Delegasi Internasional
5 jam yang lalu
Infografis
Harga Emas Menggila,...
Harga Emas Menggila, Kini Tembus Rp1,9 Juta Per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved