Perusahaan Ini Terapkan 4 Hari Kerja dalam Seminggu, 91% Pekerja Lebih Bahagia dan Produktif

Selasa, 22 Februari 2022 - 14:49 WIB
loading...
Perusahaan Ini Terapkan 4 Hari Kerja dalam Seminggu, 91% Pekerja Lebih Bahagia dan Produktif
Ketika pandemi melanda, Gascoigne melihat bahwa karyawan semakin stres lalu memberikan setiap orang akhir pekan selama tiga hari pada bulan Mei 2020. Foto/Dok
A A A
LONDON - Buffer bangga menjadi yang terdepan. Perusahaan media sosial yang beranggotakan 84 orang ini telah lama menganut pekerjaan jarak jauh , dimana mereka menyingkirkan kantornya pada 2015.

Selain itu perusahaan juga menerapkan transparansi gaji, dimana mereka memublikasikan gaji semua orang secara online dan masih ada lagi beberapa opsi fleksibilitas kerja lainnya sejak didirikan bersama oleh Joel Gascoigne lebih dari satu dekade yang lalu.



Ketika pandemi melanda, Gascoigne melihat bahwa karyawan semakin stres lalu memberikan setiap orang akhir pekan selama tiga hari pada bulan Mei 2020.

Apa yang dimulai sebagai eksperimen selama sebulan sekarang telah menjadi kebijakan permanen, dan pada akhir tahun 2021, sebuah survei karyawan menemukan bahwa 91% pekerja lebih bahagia dan lebih produktif dengan empat hari kerja dalam seminggu.

Tetapi perusahaan harus mengatasi beberapa gesekan untuk benar-benar membuatnya berjalan optimal. Berikut adalah empat masalah terbesar yang harus diselesaikan Buffer untuk mengadopsi empat hari kerja dalam seminggu.

- Menetapkan Waktu

Urutan pertama dalam bisnis adalah mencari tahu bagaimana setiap orang akan menyelesaikan pekerjaan mereka tepat waktu, kata Hailley Griffis, kepala hubungan masyarakat Buffer.

Selama bulan pertama, sebagian besar tim beroperasi dengan pola pikir bahwa mereka melakukan jumlah pekerjaan yang sama dalam waktu yang lebih singkat, tetapi mereka menyadari itu tidak akan berkelanjutan.

"Naluri jangka pendek adalah melakukan hal-hal seperti sebelumnya dalam empat hari dan terus berlanjut," kata Griffis. “Tetapi dalam jangka panjang Anda harus mempertanyakan: Bagaimana kita harus melakukan sesuatu secara berbeda?”

Maka untuk membuat semua orang lebih dekat dengan 32 jam kerja selama empat hari dalam seminggu, mereka harus mengubah cara mereka bekerja. Tim buffer mengurangi rapat (pemeriksaan pemasaran mingguan Griffis diubah menjadi bulanan), pindah ke alat komunikasi asinkron seperti Threads, dan menyesuaikan ekspektasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi tenggat waktu proyek.

Dibutuhkan perubahan besar dalam pola pikir, dimulai dengan para pemimpin senior, kata Griffis. “Memulai proyek dengan mengetahui bahwa kita memiliki empat hari, bukan lima, Anda akan terbiasa.”

Kemudian muncul masalah lain: Apakah orang-orang diam-diam bekerja pada hari Jumat untuk menyelesaikan semua pekerjaan mereka?

Menurut survei karyawan, 73% pekerja mengatakan bahwa mereka memang bekerja dengan jadwal yang dipersingkat, apakah itu empat hari seminggu atau lima hari yang lebih pendek. Sisanya 27% dari karyawan mengutarakan, mereka bekerja rata-rata empat setengah hari, dengan beberapa jam pada hari kelima untuk mengejar tugas cepat selesai atau email.

- Struktur vs fleksibilitas

Tantangan besar lainnya adalah mencari tahu hari mana yang akan dipilih sebagai hari libur. Pada awalnya, Buffer memberi setiap tim pilihan mereka sendiri. Tim Griffis memulai dari hari Rabu: “Anda tidak pernah bekerja lebih dari dua hari dalam satu waktu. Ini benar-benar fenomenal.”

Tetapi ketika itu terbukti terlalu tidak berjalan efektif, dimana ada beberapa orang masih perlu bekerja dengan tim lain. Buffer lalu distandarisasi hingga hari Jumat libur.

- Pengecualian 7 Hari

Semua karyawan Buffer mendapatkan libur pada hari Jumat dengan satu pengecualian: departemen layanan pelanggan mereka.

Mereka menawarkan dukungan pelanggan tujuh hari seminggu, kata Griffis, yang berarti anggota tim ini masih bekerja yang lebih singkat tetapi dengan rotasi untuk menutupi akhir pekan.

Dengan pemikiran ini, perusahaan mempekerjakan staf pelanggan tambahan selama pandemi untuk mempertahankan cakupan. Tetapi masih memberikan waktu seminggu yang lebih singkat kepada setiap individu.

- Keterlibatan Karyawan

Menurut survei Buffer tahun 2021, 84% karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diminta dalam empat hari kerja. Produktivitas perusahaan tetap stabil, tetapi para pemimpin menyoroti keterlibatan karyawan berkurang. Ternyata, ketika Buffer mengurangi pertemuannya, itu juga mengurangi waktu sosial formal dan informal.



Sekarang, mereka harus menciptakan ruang untuk keterlibatan tim, kata Griffis, seperti dengan merencanakan acara sosial virtual sehingga karyawan dapat terhubung di luar rapat kerja.

Griffis menyadari, alasan terbesar Buffer berhasil mengadopsi empat hari kerja dalam seminggu adalah karena CEO dan pemimpin senior berkomitmen untuk membuatnya bekerja, dan karena tim mereka yang lebih kecil bisa lebih gesit.

Mereka tidak membahas tentang "haruskah kita melanjutkan?" melainkan "bagaimana kita membuat ini bekerja untuk kita?" kata Griffis. Sekarang kebijakan itu berjalan permanen: "Inilah yang kami lakukan tanpa batas," terangnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4332 seconds (0.1#10.140)