Rusia Akui Kemerdekaan Ukraina Timur, Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi USD98/Barel

Selasa, 22 Februari 2022 - 15:13 WIB
loading...
Rusia Akui Kemerdekaan...
Harga minyak mentah dunia sentuh rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, setelah krisis Ukraina-Rusia terlebih usai adanya pengakuan wilayah pemberontak yang memisahkan diri di Ukraina Timur sebagai negara merdeka. Foto/Dok
A A A
KIEV - Harga minyak mentah dunia merangkak naik di tengah kekhawatiran bahwa konflik Ukraina-Rusia akan mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia. Minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan internasional, mencapai level tertinggi dalam 7 tahun di level USD98 per barel pada Selasa (21/2/2022) setelah Rusia mengakui wilayah pemberontak yang memisahkan diri di Ukraina Timur sebagai negara merdeka.

Inggris dan beberapa sekutu negara barat telah mengancam sanksi terhadap negara tersebut. Seperti diketahui Rusia merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua setelah Arab Saudi. Mereja juga merupakan produsen gas alam terbesar di dunia.

"Ketegangan perbatasan mungkin memiliki implikasi substansial," kata Sue Trinh dari Manulife Investment Management.



Sanksi barat bakal memaksa Rusia untuk memasok lebih sedikit minyak mentah atau gas alam yang mereka miliki. "Dampak krusial pada ekonomi global," tambahnya.

Kekuatan Barat khawatir pengakuan Putin atas daerah yang dikuasai pemberontak membuka jalan bagi pasukan Rusia untuk secara resmi memasuki Ukraina Timur. Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri adalah rumah bagi pemberontak yang didukung Rusia yang telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.

Langkah Rusia secara efektif mengakhiri pembicaraan damai di kawasan itu, yang telah berada di bawah gencatan senjata selama bertahun-tahun.

'Lautan Merah'

Investor ekuitas juga gelisah tentang perkembangan ekonomi global yang masih belum pulih dari dampak pandemi virus corona. Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir lebih dari 2%. Shanghai Composite turun 1,4% pada sesi siang.

Kontrak berjangka untuk S&P 500 mundur 1,6%. Indeks Dow Jones turun 1,4%, sementara Nasdaq 100 berjangka menyerah 2,2%. "Kemungkinan perang ada di depan pikiran investor," kata Song Seng Wun, Ekonom di CIMB Private Banking.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2121 seconds (0.1#10.140)