Tak Hanya Padi, Kini Bulog Siap Serap Jagung Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perum Bulog kini siap untuk menyerap jagung petani. Pasalnya, perusahaan pelat merah tersebut tengah membangun unit Corn Drying Center (CDC) dan Silo di beberapa lokasi sentra produksi jagung. Fasilitas tersebut dibangun di Jawa Tengah (Wonogiri dan Grobogan), Jawa Timur (Tuban), Nusa Tenggara Timur (Dompu), Lampung, Gorontalo (Bolaang Mongondow).
“Jadi ini kapasitas untuk menyimpanan Silo 9.000 ton di berapa tempat kecuali di Tuban, yaitu 30.000 ton. Ini sebenarnya untuk nanti kalau Bulog ditugaskan menyimpan cadangan jagung kita sudah punya infrastrukturnya,” ujar Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita pada webinar yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) dengan tema Strategi Pengembangan Produksi dan Stabilisasi Jagung Nasional, Kamis (24/2/2022).
(Baca juga:"Bulog Peduli" Gelontorkan Lagi Beras Fortivit Percepat Penurunan Stunting di NTT)
Febby mengatakan, CDC yang saat ini sudah hampir 50% selesai ada di Dompu dan Bolaang Mongondow yang masing-masing mempunyai tiga Silo dengan kapasitas per unit 3.000 per ton.
“Ini kapasitas untuk menyimpan Silo 9.000 ton di berapa tempat kecuali di Tuban, yaitu 30.000 ton. Kapasitas drayernya 90 ton per hari per unit. Jadi, jika Bulog ditugaskan menyimpan cadangan jagung kita sudah punya infrastrukturnya,” sambungnya.
Ia mengatakan, CDC yang saat ini sudah hampir 50% selesai ada di Dompu dan Bolaang Mongondow yang masing-masing mempunyai tiga Silo dengan kapasitas per unit 3.000 per ton.
(Baca juga:Bulog Didesak Gelar Operasi Pasar Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng)
“Kalau sudah siap ini seharusnya sih pemerintah bisa memberikan penugasan untuk regulasi penyimpanan jagung sehingga pada bulan-bulan tertentu kalau harga naik kita langsung bisa gelontorkan dengan operasi pasar,” katanya.
Soal harga jagung, Febby mengungkapkan ada bulan tertentu harga jagung naik. Namun, rata-rata harga jagung Januari 2022 mencapai Rp5.800 per kilogram (kg).
Memasuki Februari, lajut Febby, harga jagung kembali naik menjadi Rp5.964 per kg. Penurunan diperkirakan akan terjadi pada Maret mendatang, tapi akan kembali mengalami kenaikan menjelang akhir tahun dan menembus Rp6.116 per kg.
“Jadi ini kapasitas untuk menyimpanan Silo 9.000 ton di berapa tempat kecuali di Tuban, yaitu 30.000 ton. Ini sebenarnya untuk nanti kalau Bulog ditugaskan menyimpan cadangan jagung kita sudah punya infrastrukturnya,” ujar Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita pada webinar yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) dengan tema Strategi Pengembangan Produksi dan Stabilisasi Jagung Nasional, Kamis (24/2/2022).
(Baca juga:"Bulog Peduli" Gelontorkan Lagi Beras Fortivit Percepat Penurunan Stunting di NTT)
Febby mengatakan, CDC yang saat ini sudah hampir 50% selesai ada di Dompu dan Bolaang Mongondow yang masing-masing mempunyai tiga Silo dengan kapasitas per unit 3.000 per ton.
“Ini kapasitas untuk menyimpan Silo 9.000 ton di berapa tempat kecuali di Tuban, yaitu 30.000 ton. Kapasitas drayernya 90 ton per hari per unit. Jadi, jika Bulog ditugaskan menyimpan cadangan jagung kita sudah punya infrastrukturnya,” sambungnya.
Ia mengatakan, CDC yang saat ini sudah hampir 50% selesai ada di Dompu dan Bolaang Mongondow yang masing-masing mempunyai tiga Silo dengan kapasitas per unit 3.000 per ton.
(Baca juga:Bulog Didesak Gelar Operasi Pasar Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng)
“Kalau sudah siap ini seharusnya sih pemerintah bisa memberikan penugasan untuk regulasi penyimpanan jagung sehingga pada bulan-bulan tertentu kalau harga naik kita langsung bisa gelontorkan dengan operasi pasar,” katanya.
Soal harga jagung, Febby mengungkapkan ada bulan tertentu harga jagung naik. Namun, rata-rata harga jagung Januari 2022 mencapai Rp5.800 per kilogram (kg).
Memasuki Februari, lajut Febby, harga jagung kembali naik menjadi Rp5.964 per kg. Penurunan diperkirakan akan terjadi pada Maret mendatang, tapi akan kembali mengalami kenaikan menjelang akhir tahun dan menembus Rp6.116 per kg.