Tagar #TransformasiDigitalBRI Trending Topic di Twitter, Netizen: Kabar Baik Bagi UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI menjadi sorotan warganet atau netizen di media sosial Twitter. Netizen beramai-ramai menggunakan tagar atau hashtag #TransformasiDigitalBRI dan hasilnya mencuat menjadi trending topik pada Kamis (3/3/2022) siang ini.
Dari pantauan MNC Portal Indonesia (MPI), hashtag #TransformasiDigitalBRI menjelaskan ihwal ekosistem digital yang menjadi instrumen bisnis emiten perbankan pelat merah itu. Warganet menilai penguatan digital BRI memberi manfaat besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Perseroan nantinya akan memperkuat aspek-aspek digital pada sektor usaha mikro. Ini kabar baik bagi pelaku UMKM," tulis akun @alfian.
Salah satu layanan digital yang disinggung warganet adalah transaksi perbankan pelat merah itu melalui aplikasi BRI Mobile (BRImo). Layanan ini diklaim mempermudah semua transaksi dan urusan keuangan nasabah.
Di mana, ada beberapa fitur yang bisa digunakan di BRImo di antaranya pembukaan rekening melalui aplikasi, tarik tunai tanpa kartu, info mutasi sampai dengan 12 bulan, info saldo dan poin, transfer, pembelian, hingga pembayaran.
"Keren ya. Bahkan transaksi dr (dari) BRImo aja uda naik 5X lipat. Ini capaian luar biasa BRI," tulis netizen lain pemilik akun @BungNanda.
Transformasi digital layanan dan bisnis BRI memang terus diakselerasi. Di tengah pandemi Covid-19, manajemen menuntut seluruh sistem kerja harus disesuaikan dengan tuntutan digitalisasi.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pada 2016 pihaknya sudah merancang strategi untuk menjaga pertumbuhan perusahaan melalui konsep besar BRIvolution 1.0. Program tersebut diuji coba pada 2017 dan telah dilaksanakan hingga l 2020 lalu.
Saat itu, berlandaskan BRIvolution 1.0 pihaknya ingin mencapai target menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia & Home to The Best Talent.
Namun, sejak awal 2020 pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Tak ayal krisis ekonomi yang dipicu masalah kesehatan itu memukul perekonomian dunia termasuk Indonesia.
Visi besar BRI pun turut diubah menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia. Pihaknya sadar hadirnya tantangan ini mendorong BRI untuk semakin melibatkan seluruh komponen anak perusahaan.
Selain itu, visi sebagai Home to The Best Talent difokuskan menjadi Champion of Financial Inclusion. Hal itu akan mengembalikan fokus bank dengan jejaring terluas di Tanah Air tersebut pada khittahnya di segmen UMKM termasuk usaha Ultra Mikro (UMi).
Champion of Financial Inclusion pun dimaksudkan untuk menjaga pertumbuhan berkesinambungan BRI. Pihaknya mencari sumber pertumbuhan baru dengan prinsip go smaller, dengan fokus pada segmen usaha yang lebih kecil dari mikro yakni ultra mikro.
Di lain sisi, kapitalisasi pasar BRI pun diprediksi tembus Rp1.000 triliun pada 2025. Proyeksi itu didasari pada nilai ekonomis BRI yang dipandang menjadi bank yang sangat unik karena menjadikan segmen UMKM sebagai tulang punggung (backbone) bisnisnya, termasuk di dalamnya usaha Ultra Mikro (UMi).
Kementerian BUMN mencatat BRI memiliki potensi besar menjadi leading global bank dalam implementasi ESG, khususnya mengenai pemberdayaan sosial.
Kemampuan BRI dalam memberdayakan sektor UMKM dan Ultra Mikro praktis menjadi nuansa baru yang dipamerkan pada investor global.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Dari pantauan MNC Portal Indonesia (MPI), hashtag #TransformasiDigitalBRI menjelaskan ihwal ekosistem digital yang menjadi instrumen bisnis emiten perbankan pelat merah itu. Warganet menilai penguatan digital BRI memberi manfaat besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Perseroan nantinya akan memperkuat aspek-aspek digital pada sektor usaha mikro. Ini kabar baik bagi pelaku UMKM," tulis akun @alfian.
Salah satu layanan digital yang disinggung warganet adalah transaksi perbankan pelat merah itu melalui aplikasi BRI Mobile (BRImo). Layanan ini diklaim mempermudah semua transaksi dan urusan keuangan nasabah.
Di mana, ada beberapa fitur yang bisa digunakan di BRImo di antaranya pembukaan rekening melalui aplikasi, tarik tunai tanpa kartu, info mutasi sampai dengan 12 bulan, info saldo dan poin, transfer, pembelian, hingga pembayaran.
"Keren ya. Bahkan transaksi dr (dari) BRImo aja uda naik 5X lipat. Ini capaian luar biasa BRI," tulis netizen lain pemilik akun @BungNanda.
Transformasi digital layanan dan bisnis BRI memang terus diakselerasi. Di tengah pandemi Covid-19, manajemen menuntut seluruh sistem kerja harus disesuaikan dengan tuntutan digitalisasi.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pada 2016 pihaknya sudah merancang strategi untuk menjaga pertumbuhan perusahaan melalui konsep besar BRIvolution 1.0. Program tersebut diuji coba pada 2017 dan telah dilaksanakan hingga l 2020 lalu.
Saat itu, berlandaskan BRIvolution 1.0 pihaknya ingin mencapai target menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia & Home to The Best Talent.
Namun, sejak awal 2020 pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Tak ayal krisis ekonomi yang dipicu masalah kesehatan itu memukul perekonomian dunia termasuk Indonesia.
Visi besar BRI pun turut diubah menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia. Pihaknya sadar hadirnya tantangan ini mendorong BRI untuk semakin melibatkan seluruh komponen anak perusahaan.
Baca Juga
Selain itu, visi sebagai Home to The Best Talent difokuskan menjadi Champion of Financial Inclusion. Hal itu akan mengembalikan fokus bank dengan jejaring terluas di Tanah Air tersebut pada khittahnya di segmen UMKM termasuk usaha Ultra Mikro (UMi).
Champion of Financial Inclusion pun dimaksudkan untuk menjaga pertumbuhan berkesinambungan BRI. Pihaknya mencari sumber pertumbuhan baru dengan prinsip go smaller, dengan fokus pada segmen usaha yang lebih kecil dari mikro yakni ultra mikro.
Di lain sisi, kapitalisasi pasar BRI pun diprediksi tembus Rp1.000 triliun pada 2025. Proyeksi itu didasari pada nilai ekonomis BRI yang dipandang menjadi bank yang sangat unik karena menjadikan segmen UMKM sebagai tulang punggung (backbone) bisnisnya, termasuk di dalamnya usaha Ultra Mikro (UMi).
Kementerian BUMN mencatat BRI memiliki potensi besar menjadi leading global bank dalam implementasi ESG, khususnya mengenai pemberdayaan sosial.
Kemampuan BRI dalam memberdayakan sektor UMKM dan Ultra Mikro praktis menjadi nuansa baru yang dipamerkan pada investor global.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(ind)