Harga Cabai Rawit hingga Rokok Genjot Inflasi Awal Maret 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan harga minggu pertama Maret 2022 tetap terkendali diperkirakan inflasi 0,32% month to month (mtm). Perkiraan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 0,88% year to date (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,31% year on year (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu I, yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,07% mtm, cabai rawit, tempe, bawang merah, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03% mtm, daging ayam ras, tahu mentah, telur ayam ras, dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02% mtm, serta bahan bakar rumah tangga (BBRT) dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% mtm.
"Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi minyak goreng sebesar -0,04% (mtm)," kata dia melalui keterangan resmi, Jumat (4/3/2022).
Menurut dia BI akan terus menjaga inflasi dengan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata dia.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu I, yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,07% mtm, cabai rawit, tempe, bawang merah, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03% mtm, daging ayam ras, tahu mentah, telur ayam ras, dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02% mtm, serta bahan bakar rumah tangga (BBRT) dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% mtm.
"Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi minyak goreng sebesar -0,04% (mtm)," kata dia melalui keterangan resmi, Jumat (4/3/2022).
Menurut dia BI akan terus menjaga inflasi dengan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata dia.
(nng)