IHSG masih dibayangi aksi profit taking

Kamis, 10 Januari 2013 - 08:17 WIB
IHSG masih dibayangi aksi profit taking
IHSG masih dibayangi aksi profit taking
A A A
Sindonews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masih tertahan untuk melakukan penguatan lantaran masih dibayangi aksi ambil untung (profit taking).

"Pada perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.320-4.353 dan resistance 4.415-4.444," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Kamis (10/1/2013).

Berpola bearish engulfing dan di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD masih tertahan kenaikannya setelah terbentuk golden cross dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mengalami penurunan menuju area oversold.

Kali ini IHSG tidak dapat menunjukkan potensi penguatannya setelah terkena aksi profit taking. Diharapkan dengan masih adanya nett buy asing masih dapat menahan laju penurunan IHSG.

Pada perdagangan kemarin, di saat mayoritas bursa saham Asia menguat, justru IHSG berbanding terbalik bersama dengan bursa saham China dan Korea Selatan, yang terjun bebas ke zona merah. Sebelumnya, bursa saham AS dan Eropa melemah didorong sentimen ekspektasi laporan keuangan perusahaan Q4-12 yang turun kinerjanya, sehingga berimbas pada IHSG.

Di sisi lain, adanya peningkatan nilai jual asing turut mempengaruhi laju IHSG di zona merah, meskipun asing masih mencatatkan net buy. Penurunan IHSG dipengaruhi melemahnya semua sektor, terutama dari sektor pertambangan, infrastruktur, dan perkebunan yang secara teknikal telah overbought, sehingga mengalami profit taking.

Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.411,77 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.349,79 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.362,93. Volume perdagangan tercatat turun dan nilai total transaksi tercatat naik.

Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan nilai transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Bursa saham Asia mayoritas menguat setelah saham-saham eksportir Jepang naik seiring dengan pelemahan yen dan adanya sentimen positif dari Alumina Ltd. (mitra bisnis Alcoa Inc.) yang mencatatkan penjualan di atas estimasi.

Di sisi lain, perkiraan Credit Suisse Group AG terhadap pertumbuhan pasar kendaraan China turut direspon positif. Di sisi lain, pelemahan saham perusahaan industri dan utilitas China sempat menghambat kenaikan bursa saham Asia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5829 seconds (0.1#10.140)