BUMN dan Pemerintah Adalah Sisi Mata Uang yang Tidak Bisa Dipisahkan
loading...
A
A
A
Karena kedudukan strategis dilevel menengah juga dilakukan regenerasi. Mungkin saja jika ini dalam sebuah situasi normal, spirit regenerasi BUMN bisa berjalan dengan mudah. Namun, kita perlu obkjektif dalam melihat keadaan. Ini adalah situasi sulit untuk melakukan banyak hal selain bertahan dari terpaan pandemi global.
Atas dasar paparan ini, saya berkesimpulan bahwa upaya-upaya yang dilakukan Menteri Erick Thohir lokus tujuannya adalah pada penyelamatan BUMN dan dan stabilitas ekonomi nasional. Setidaknya saya mencatat tiga hal penting yang berbuah positif terhadap kelangsungan bangsa.
Pertama adalah restrukturisasi perusahan secara internal yang berdampak pada perampingan BUMN. Ini adalah sebuah upaya efisiensi biaya, serta memperkuat fungsi kontrol holding.
Kedua, adalah injeksi bantuan dana dengan tiga skema pencairan. Hal ini juga cara menghindari pengurangan pegawai BUMN secara besar-besaran. Biar bagaimanapun, hak pegawai BUMN masih menjadi tanggung jawab negara untuk diproteksi dalam menghadapi situasi pandemi.
Terakhir, adalah kombinasi atas komposisi orang yang didorong untuk melakukan perubahan di BUMN. Saya menilai bahwa alasan utama Erick Thohir memilih tim perbaikan BUMN bukanlah atas dasar politik akomodatif. Pertimbangan itu lebih kepada tiga hal diatas tadi; kapasitas, profesionalitas dan integritas.
Karena resiliensi yang saya maksud adalah, bertahan dan berkembang di masa krisis. Tentu BUMN tidak boleh selalu menjadi korban dari politik akomodatif, lebih-lebih memfasilitasi orang atau kelompok yang bermuatan kuat atas politik kepentingan ketimbang agenda kebangsaan.
Abi Rekso Panggalih
(Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia)
Lihat Juga: Sambut Nataru, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel
Atas dasar paparan ini, saya berkesimpulan bahwa upaya-upaya yang dilakukan Menteri Erick Thohir lokus tujuannya adalah pada penyelamatan BUMN dan dan stabilitas ekonomi nasional. Setidaknya saya mencatat tiga hal penting yang berbuah positif terhadap kelangsungan bangsa.
Pertama adalah restrukturisasi perusahan secara internal yang berdampak pada perampingan BUMN. Ini adalah sebuah upaya efisiensi biaya, serta memperkuat fungsi kontrol holding.
Kedua, adalah injeksi bantuan dana dengan tiga skema pencairan. Hal ini juga cara menghindari pengurangan pegawai BUMN secara besar-besaran. Biar bagaimanapun, hak pegawai BUMN masih menjadi tanggung jawab negara untuk diproteksi dalam menghadapi situasi pandemi.
Terakhir, adalah kombinasi atas komposisi orang yang didorong untuk melakukan perubahan di BUMN. Saya menilai bahwa alasan utama Erick Thohir memilih tim perbaikan BUMN bukanlah atas dasar politik akomodatif. Pertimbangan itu lebih kepada tiga hal diatas tadi; kapasitas, profesionalitas dan integritas.
Karena resiliensi yang saya maksud adalah, bertahan dan berkembang di masa krisis. Tentu BUMN tidak boleh selalu menjadi korban dari politik akomodatif, lebih-lebih memfasilitasi orang atau kelompok yang bermuatan kuat atas politik kepentingan ketimbang agenda kebangsaan.
Abi Rekso Panggalih
(Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia)
Lihat Juga: Sambut Nataru, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel
(bon)