Beri Arahan ke Jejaring Kreatif ICCN, Wishnutama Minta Pelaku Ekraf Siap Hadapi Digitalisasi
loading...
A
A
A
Dalam rapat yang berjalan secara virtual ini, Wishnutama pun menyampaikan arahan khusus kepada para pengurus ICCN, yang tersebar di seluruh Indonesia, bahwa meski mengikuti tren digitalisasi yang ada, seluruh inisiatif dan kreativitas harus tetap dapat memberikan dampak ekonomi yang sesungguhnya bagi masyarakat secara luas.
"Digital itu adalah medium, bukan tujuan. Kita harus punya dampak ekonomi yang sesungguhnya, create value yang sesungguhnya untuk Indonesia," tegas Wishnutama.
Beliau mengingatkan para insan kreatif di ICCN tidak perlu latah atau fear of missing out (FOMO) dengan geliat Metaverse yang banyak dibahas belakangan ini.
“Justru ICCN harus kreatif, harus bisa menghadirkan konsep baru yang lebih relevan dengan Indonesia, yang sepenuhnya mengeksplorasi narasi dan budaya lokal, mengoptimalkan kekayaan sumber daya domestik, dan harus bisa memberi dampak sosial serta ekonomi nyata," ujarnya.
Wishnutama juga memberikan gambaran contoh implementasi konser musik secara digital di dunia Metaverse, yang mana akan berpotensi menghilangkan dampak ekonomi seperti yang sebelumnya melibatkan penjualan tiket transportasi, akomodasi, hingga belanja makanan dan minuman.
Ia juga mengimbau, agar ICCN dapat terus memunculkan kultur inovasi agar kemajuan teknologi tetap dibarengi aktivitas di dunia nyata, yang memberikan dampak ekonomi secara riil kepada masyarakat luas, bukan hanya perusahaan teknologi semata.
"Ambisi saya, menciptakan karya kreatif yang membanggakan buat Indonesia. Saya harap teman-teman juga demikian. Membanggakan Indonesia, membanggakan keluarga, menciptakan dampak ekonomi, dan seterusnya," ucap Wishnutama menuturkan, terkait kreativitas dan integritas.
Sementara itu Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, mengatakan bahwa kolaborasi harus terus dihidupkan antara seluruh elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari Akademisi, Pengusaha / UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Aggregator seperti Financial Technology (Fin-tech), agar dapat terus menciptakan nilai tambah dari berbagai potensi Ekonomi Kreatif Indonesia, yang juga begitu kaya dengan ragam ciri khas seni dan budaya kita.
Wishnutama pun menegaskan kepada simpul jejaring lintas komunitas kreatifnya ini, "Kita di ICCN, saya harapkan, mempunyai visi yang sama, tujuan yang sama dalam konteks Ekonomi Kreatif. Apalagi di era digital ini. Kita rapatkan barisan kita pada tujuan kita yang mulia tadi."
"Digital itu adalah medium, bukan tujuan. Kita harus punya dampak ekonomi yang sesungguhnya, create value yang sesungguhnya untuk Indonesia," tegas Wishnutama.
Beliau mengingatkan para insan kreatif di ICCN tidak perlu latah atau fear of missing out (FOMO) dengan geliat Metaverse yang banyak dibahas belakangan ini.
“Justru ICCN harus kreatif, harus bisa menghadirkan konsep baru yang lebih relevan dengan Indonesia, yang sepenuhnya mengeksplorasi narasi dan budaya lokal, mengoptimalkan kekayaan sumber daya domestik, dan harus bisa memberi dampak sosial serta ekonomi nyata," ujarnya.
Wishnutama juga memberikan gambaran contoh implementasi konser musik secara digital di dunia Metaverse, yang mana akan berpotensi menghilangkan dampak ekonomi seperti yang sebelumnya melibatkan penjualan tiket transportasi, akomodasi, hingga belanja makanan dan minuman.
Ia juga mengimbau, agar ICCN dapat terus memunculkan kultur inovasi agar kemajuan teknologi tetap dibarengi aktivitas di dunia nyata, yang memberikan dampak ekonomi secara riil kepada masyarakat luas, bukan hanya perusahaan teknologi semata.
"Ambisi saya, menciptakan karya kreatif yang membanggakan buat Indonesia. Saya harap teman-teman juga demikian. Membanggakan Indonesia, membanggakan keluarga, menciptakan dampak ekonomi, dan seterusnya," ucap Wishnutama menuturkan, terkait kreativitas dan integritas.
Sementara itu Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, mengatakan bahwa kolaborasi harus terus dihidupkan antara seluruh elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari Akademisi, Pengusaha / UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Aggregator seperti Financial Technology (Fin-tech), agar dapat terus menciptakan nilai tambah dari berbagai potensi Ekonomi Kreatif Indonesia, yang juga begitu kaya dengan ragam ciri khas seni dan budaya kita.
Wishnutama pun menegaskan kepada simpul jejaring lintas komunitas kreatifnya ini, "Kita di ICCN, saya harapkan, mempunyai visi yang sama, tujuan yang sama dalam konteks Ekonomi Kreatif. Apalagi di era digital ini. Kita rapatkan barisan kita pada tujuan kita yang mulia tadi."