Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Imbas Sentimen Geopolitik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah sore ini ditutup melemah 32 poin di Rp14.333 dibandingkan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.371. Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Senin pagi di Asia, karena sejumlah bank sentral bersiap untuk menjatuhkan keputusan kebijakan mereka sepanjang minggu ini.
"Dan ada harapan bahwa pembicaraan antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri konflik yang dimulai dengan invasi 24 Februari 2022 akan terwujud," ujar Ibrahim dalam risetnya, Senin (14/3/2022).
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan pada hari Minggu bahwa mungkin ada tanda-tanda bahwa Rusia bersedia untuk memulai negosiasi substansial untuk mengakhiri invasi ke Ukraina. Namun, pertempuran dalam konflik yang dimulai pada 24 Februari terus berlanjut.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke level tertinggi hampir satu bulan, dengan The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga ketika menjatuhkan putusan kebijakannya akhir pekan ini.
Selain itu, Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan sikap dovish ketika menjatuhkan putusan kebijakannya pada hari Jumat. The Fed, di sisi lain, diperkirakan akan menaikkan suku bunga ketika menjatuhkan keputusannya pada hari Rabu. Reserve Bank of Australia juga akan merilis risalah dari pertemuan terakhirnya pada hari Selasa.
Bank of England (BOE) juga akan menurunkan keputusan kebijakannya, dengan taruhan tegas pada kenaikan suku bunga 25 basis poin lebih lanjut.
Selain soal perkembangan konflik di Ukraina yang terus mengguncang pasar akhir-akhir ini, pekan ketiga bulan Maret akan ditandai dengan berbagai rilis data ekonomi dari dalam negeri dan mancanegara. Tentunya, data ekonomi makro tersebut akan turut memengaruhi pergerakan pasar selama sepekan ini.
Dari sisi domestik, pelaku pasar terus memantau perkembangan data ekonomi yang akan dirilis dalam minggu ini, terutama neraca perdagangan, termasuk nilai ekspor dan impor pada bulan Februari 2022 yang akan dirilis pada hari selasa diperkirakan kembali surplus sebesar USD1,80 miliar, ekspor 37,1% (YoY) dan impor 44,9% (YoY). Bank Indonesia yang akan mengumumkan suku bunga acuannya dan diprediksi akan tetap berada pada 3,5% seperti pada bulan Februari lalu.
"Dan ada harapan bahwa pembicaraan antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri konflik yang dimulai dengan invasi 24 Februari 2022 akan terwujud," ujar Ibrahim dalam risetnya, Senin (14/3/2022).
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan pada hari Minggu bahwa mungkin ada tanda-tanda bahwa Rusia bersedia untuk memulai negosiasi substansial untuk mengakhiri invasi ke Ukraina. Namun, pertempuran dalam konflik yang dimulai pada 24 Februari terus berlanjut.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke level tertinggi hampir satu bulan, dengan The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga ketika menjatuhkan putusan kebijakannya akhir pekan ini.
Selain itu, Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan sikap dovish ketika menjatuhkan putusan kebijakannya pada hari Jumat. The Fed, di sisi lain, diperkirakan akan menaikkan suku bunga ketika menjatuhkan keputusannya pada hari Rabu. Reserve Bank of Australia juga akan merilis risalah dari pertemuan terakhirnya pada hari Selasa.
Bank of England (BOE) juga akan menurunkan keputusan kebijakannya, dengan taruhan tegas pada kenaikan suku bunga 25 basis poin lebih lanjut.
Selain soal perkembangan konflik di Ukraina yang terus mengguncang pasar akhir-akhir ini, pekan ketiga bulan Maret akan ditandai dengan berbagai rilis data ekonomi dari dalam negeri dan mancanegara. Tentunya, data ekonomi makro tersebut akan turut memengaruhi pergerakan pasar selama sepekan ini.
Dari sisi domestik, pelaku pasar terus memantau perkembangan data ekonomi yang akan dirilis dalam minggu ini, terutama neraca perdagangan, termasuk nilai ekspor dan impor pada bulan Februari 2022 yang akan dirilis pada hari selasa diperkirakan kembali surplus sebesar USD1,80 miliar, ekspor 37,1% (YoY) dan impor 44,9% (YoY). Bank Indonesia yang akan mengumumkan suku bunga acuannya dan diprediksi akan tetap berada pada 3,5% seperti pada bulan Februari lalu.