Airlangga Hartarto Serukan Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Dukung UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali mengapresiasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ). Mereka telah membuktikan ketangguhan melewati masa pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Ia menegaskan perkembangan UMKM tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
"Kolaborasi pemerintah dan swasta sangat dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM. Melalui pembinaan, pelatihan, pembiayaan, khususnya KUR (kredit usaha rakyat), dan dukungan berbagai pihak menjadi sesuatu yang diperlukan oleh UMKM," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan perwakilan para pelaku UMKM yang dilakukan secara virtual, Selasa (15/3/2022) di Bandung, Jawa Barat.
Airlangga menegaskan, pemerintah terus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan tanggap atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, mendorong stabilisasi harga, dan memperluas pembiayaan bagi para pelaku usaha. Berbagai upaya dilakukan untuk menstimulus aktivitas usaha yang diharapkan bermuara pada pertumbuhan ekonomi.
"Itulah pentingnya kita terus berkolaborasi, bahkan wajib untuk terus ditingkatkan," tutur Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.
Ketua Umum Partai Golkar itu rutin bertemu dengan pelaku UMKM guna mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para pelaku UMKM serta mendengarkan secara langsung kendala yang dihadapi. Sebelum di Bandung, dialog serupa telah dilaksanakan di beberapa kota lainnya seperti di Solo, Surabaya, dan Semarang.
Dalam setiap pertemuan tersebut, Airlangga serius mendengarkan apa yang disampaikan. Selain itu, memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi, termasuk yang tergabung dalam program Sampoerna Retail Community (SRC).
Sejak 2008, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) aktif mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan UMKM melalui program SRC. Pada akhir 2021, program SRC telah menjangkau lebih dari 160.000 toko kelontong di seluruh Indonesia, termasuk Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Saat ini terdapat kurang lebih terdapat sebanyak 21.000 toko kelontong di Jawa Barat yang sudah tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC). Sekitar 3.000 di antaranya berlokasi di Kota Bandung.
Pembinaan UMKM yang diberikan kepada anggota SRC meliputi edukasi penataan toko dan manajemen keuangan. Ada pula pengembangan bisnis, dan dukungan bagi produk UMKM di komunitas sekitar melalui “Pojok Lokal”. Bahkan, ada literasi digital lewat aplikasi AYO SRC.
Dengan semangat gotong royong yang mengedepankan sinergi serta kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, diharapkan program pembinaan ini memberi dampak jangka panjang.
Dalam dialog santai dan akrab, terungkap bahwa rata-rata omzet bulanan pemilik toko kelontong meningkat tiga kali lipat setelah mendapatkan pembinaan.
Mereka juga menyampaikan kendala yang dihadapi kepada Airlangga. Di antaranya mengenai kondisi penjualan yang masih belum stabil selama masa pandemi ini.
Airlangga mendorong agar para pemilik toko kelontong yang berniat untuk mengembangkan usahanya agar tidak segan untuk mengambil KUR karena adanya fasilitas subsidi bunga.
“Pemerintah hadir untuk mendukung UMKM melalui KUR dengan bunga hanya 3%, yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk mengembangkan usaha,” tutur Airlangga.
Selain berdialog dengan UMKM, Airlangga juga menyaksikan penyaluran KUR secara simbolis dari BNI kepada UMKM dan penyerahan CSR dari PT HM Sampoerna, Tbk berupa oxygen concentrator kepada Pemerintah Kota Bandung.
Ia menegaskan perkembangan UMKM tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
"Kolaborasi pemerintah dan swasta sangat dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM. Melalui pembinaan, pelatihan, pembiayaan, khususnya KUR (kredit usaha rakyat), dan dukungan berbagai pihak menjadi sesuatu yang diperlukan oleh UMKM," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan perwakilan para pelaku UMKM yang dilakukan secara virtual, Selasa (15/3/2022) di Bandung, Jawa Barat.
Airlangga menegaskan, pemerintah terus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan tanggap atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, mendorong stabilisasi harga, dan memperluas pembiayaan bagi para pelaku usaha. Berbagai upaya dilakukan untuk menstimulus aktivitas usaha yang diharapkan bermuara pada pertumbuhan ekonomi.
"Itulah pentingnya kita terus berkolaborasi, bahkan wajib untuk terus ditingkatkan," tutur Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.
Ketua Umum Partai Golkar itu rutin bertemu dengan pelaku UMKM guna mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para pelaku UMKM serta mendengarkan secara langsung kendala yang dihadapi. Sebelum di Bandung, dialog serupa telah dilaksanakan di beberapa kota lainnya seperti di Solo, Surabaya, dan Semarang.
Dalam setiap pertemuan tersebut, Airlangga serius mendengarkan apa yang disampaikan. Selain itu, memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi, termasuk yang tergabung dalam program Sampoerna Retail Community (SRC).
Sejak 2008, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) aktif mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan UMKM melalui program SRC. Pada akhir 2021, program SRC telah menjangkau lebih dari 160.000 toko kelontong di seluruh Indonesia, termasuk Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Saat ini terdapat kurang lebih terdapat sebanyak 21.000 toko kelontong di Jawa Barat yang sudah tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC). Sekitar 3.000 di antaranya berlokasi di Kota Bandung.
Pembinaan UMKM yang diberikan kepada anggota SRC meliputi edukasi penataan toko dan manajemen keuangan. Ada pula pengembangan bisnis, dan dukungan bagi produk UMKM di komunitas sekitar melalui “Pojok Lokal”. Bahkan, ada literasi digital lewat aplikasi AYO SRC.
Dengan semangat gotong royong yang mengedepankan sinergi serta kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, diharapkan program pembinaan ini memberi dampak jangka panjang.
Dalam dialog santai dan akrab, terungkap bahwa rata-rata omzet bulanan pemilik toko kelontong meningkat tiga kali lipat setelah mendapatkan pembinaan.
Mereka juga menyampaikan kendala yang dihadapi kepada Airlangga. Di antaranya mengenai kondisi penjualan yang masih belum stabil selama masa pandemi ini.
Airlangga mendorong agar para pemilik toko kelontong yang berniat untuk mengembangkan usahanya agar tidak segan untuk mengambil KUR karena adanya fasilitas subsidi bunga.
“Pemerintah hadir untuk mendukung UMKM melalui KUR dengan bunga hanya 3%, yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk mengembangkan usaha,” tutur Airlangga.
Selain berdialog dengan UMKM, Airlangga juga menyaksikan penyaluran KUR secara simbolis dari BNI kepada UMKM dan penyerahan CSR dari PT HM Sampoerna, Tbk berupa oxygen concentrator kepada Pemerintah Kota Bandung.
(uka)