Sambangi IndigoHub Makassar, Komut Telkom Cek Perkembangan Startup
loading...
A
A
A
"Apresiasi juga diberikan kepada Telkom yang telah membina IndigoHub dan memberikan bantuan pendanaan untuk bisa bekerja. Setiap startup atau perusahaan yang dibina itu selalu berpikir mengenai investasi, bentuk mindset kalau ingin maju dan kompetitive harus melakukan invetasi," jujar Bambang.
Komisaris Independen Telkom, Abdi Negera Nurdin memberikan saran dan masukan untuk startup yang dibina agar bisa konsisten dalam mengembangkan produk, mengingat beberapa startup banyak yang berhenti di fase 5 tahun pertama.
GM Witel Makassar, Nuryadin Salam, melaporkan bahwa IndigoHub Makassar adalah inkubator bisnis ICT ke-4 yang dikembangkan oleh Telkom setelah Bandung, Jogja, dan Jakarta. Tujuannya, untuk meningkatkan akselerasi jumlah pengembang untuk games, edutainment, music, animation dan software di Makassar.
"Awalnya diberi nama Makassar Digital Valley, sekarang kita ubah menjadi IndigoHub Makassar karena fungsinya dibuat lebih luas. Fokus pada pembinaan startup dan butuh inkubasi tapi juga mendevelop komunitas digital sehingga programnya memberi kontribusi pada ekosistem digital," ujar Nuryadin.
Komisaris juga mengadakan dialog virtual dengan beberapa startup incubation antara lain adalah Sosial HearMe yang merupakan startup penyedia teknologi dan jasa translasi bahasa isyarat sebagai jembatan antara teman Tuli dan Teman Dengar.
HerMe menyediakan aplikasi mobile dan layanan republik, Psikku yang menyediakan platform end-to end untuk talent management yang menghubungkan perusahaan, pemerintah, instansi dan individu.
Selanjutnya, BikinLegal merupakan aplikasi platform digital legalitas yang dapat menghubungkan instansi pemerintahan, praktisi hukum, dan masyarakat Indonesia dengan diperkuat teknologi Artificial Intelligence. BikinLegal dapat diakses di bikinlegal.com.
Turut hadir mendampingi Komisaris Telkom , Execitive Vice President Telkom Regional 7Agus Yudha Basuki, Deputy EVP Infrastructure Abdul Rahman Ansyory, Deputy EVP Marketing Mohammad Syibli, GM Witel Makassar Nuryadin Salam, dan Senior Manager Indigo Management Adit Susatyo.
Komisaris Independen Telkom, Abdi Negera Nurdin memberikan saran dan masukan untuk startup yang dibina agar bisa konsisten dalam mengembangkan produk, mengingat beberapa startup banyak yang berhenti di fase 5 tahun pertama.
GM Witel Makassar, Nuryadin Salam, melaporkan bahwa IndigoHub Makassar adalah inkubator bisnis ICT ke-4 yang dikembangkan oleh Telkom setelah Bandung, Jogja, dan Jakarta. Tujuannya, untuk meningkatkan akselerasi jumlah pengembang untuk games, edutainment, music, animation dan software di Makassar.
"Awalnya diberi nama Makassar Digital Valley, sekarang kita ubah menjadi IndigoHub Makassar karena fungsinya dibuat lebih luas. Fokus pada pembinaan startup dan butuh inkubasi tapi juga mendevelop komunitas digital sehingga programnya memberi kontribusi pada ekosistem digital," ujar Nuryadin.
Komisaris juga mengadakan dialog virtual dengan beberapa startup incubation antara lain adalah Sosial HearMe yang merupakan startup penyedia teknologi dan jasa translasi bahasa isyarat sebagai jembatan antara teman Tuli dan Teman Dengar.
HerMe menyediakan aplikasi mobile dan layanan republik, Psikku yang menyediakan platform end-to end untuk talent management yang menghubungkan perusahaan, pemerintah, instansi dan individu.
Selanjutnya, BikinLegal merupakan aplikasi platform digital legalitas yang dapat menghubungkan instansi pemerintahan, praktisi hukum, dan masyarakat Indonesia dengan diperkuat teknologi Artificial Intelligence. BikinLegal dapat diakses di bikinlegal.com.
Turut hadir mendampingi Komisaris Telkom , Execitive Vice President Telkom Regional 7Agus Yudha Basuki, Deputy EVP Infrastructure Abdul Rahman Ansyory, Deputy EVP Marketing Mohammad Syibli, GM Witel Makassar Nuryadin Salam, dan Senior Manager Indigo Management Adit Susatyo.
(tri)