Dukung Startup di Tengah Fenomena Tech Winter lewat Kolaborasi Digital

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:09 WIB
loading...
Dukung Startup di Tengah...
Sebagai dukungan terhadap perusahaan rintisan, MUIP Garuda Fund adalah dana ventura yang ditujukan untuk investasi di berbagai startup. Foto/Dok
A A A
Sejak Januari 2023, PT Bank Danamon Indonesia Tbk ( Danamon ), bersama MUFG Innovation Partners Co., Ltd (MUIP) dan MUFG Bank Ltd (MUFG), meluncurkan MUIP Garuda Fund. Sebagai dukungan terhadap perusahaan rintisan, MUIP Garuda Fund adalah dana ventura yang ditujukan untuk investasi di berbagai startup .

Dengan total dana sebesar USD100 juta, MUIP Garuda Fund fokus pada startup di tahap Seri A dan Seri B, dengan nilai investasi berkisar USD5 juta-USD10 juta. Pendanaan ini bertujuan untuk memperkuat startup di Indonesia dan memperluas ekosistem kolaborasi digital antara startup-startup dengan Danamon dan Adira Finance.



Salah satu startup yang mendapatkan pendanaan dari MUIP Garuda Fund adalah Qoala, sebuah perusahaan insurtech yang menyediakan solusi asuransi yang mudah diakses melalui platform digital terintegrasi. Qoala mendapatkan pendanaan dari MUIP Garuda Fund di kuartal 4 tahun 2023.

Global Alliance Strategic Director PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Jin Yoshida menjelaskan, bahwa kehadiran MUIP Garuda Fund merupakan bukti komitmen Danamon, yang didukung oleh kapabilitas global MUFG, untuk terus bertransformasi sebagai satu grup finansial yang inovatif melalui kerja sama dengan berbagai startup digital.

"Melalui MUIP Garuda Fund, kami meningkatkan platform digital kami dan memperkaya variasi solusi finansial yang kami tawarkan. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi mitra keuangan tepercaya yang senantiasa berorientasi pada kebutuhan nasabah," ujarnya.

Diketahui, Indonesia saat ini memiliki 2.647 perusahaan startup, yang menjadikannya negara dengan jumlah startup terbanyak keenam di dunia setelah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Australia.

Startup di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan perkiraan sumbangan sekitar 4,6% terhadap PDB Indonesia. Namun, fenomena Tech Winter telah memengaruhi lanskap investasi di negara ini.

Menurut riset Traxcn, platform survei dan konsultan terkait startup, di Indonesia, selama semester pertama 2024, investasi tahap benih (seed stage) turun 42% dari USD45 juta menjadi USD26 juta, pendanaan tahap awal (early stage) turun 24% menjadi USD113 juta.

Sedangkan pendanaan tahap lanjutan (later stage) turun 85% menjadi USD52,2 juta. Selain itu, Indonesia belum mencatatkan unicorn baru pada 2024, dan hanya ada satu startup dengan valuasi di atas USD1 miliar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)